Jakarta, CNN Indonesia -- Danau Toba makin intens menebarkan pesona. Kali ini, wisatawan bakal dibius lewat Toba Kaldera Asahan River 2017 tepatnya di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) dan Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara, mulai 29 November-9 Desember 2017.
Ajangnya dijamin mengasyikkan. Selain menguji ketahanan fisik, peserta lomba bisa menikmati panorama Danau Toba yang sangat indah, mulai dari perbukitan, pedesaan, pantai, serta nuansa sejuk, dijamin siap menemani kayuhan tangan setiap peserta.
"Kejuaraan internasional ini adalah program Povinsi Sumut bekerja sama dengan Kabupaten Tobasa dan Kabupaten Asahan," ujar Kadis Pariwisata Pemkab Tobasa, Ultrison Simangunsong, Senin (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat bersamaan, Toba Kaldera Asahan River 2017 juga mengajak para peserta untuk menikmati suguhan kekayaan budaya hingga kuliner Sumatera Utara. Ini sekaligus memberikan edukasi mengenai sosial budaya Sumatera Utara, khususnya daerah wisata Danau Toba.
“Kami mengajak seluruh peserta dan penonton yang datang untuk merasakan keindahan perbukitan Toba. Peserta akan mendapatkan pengalaman arung jeram bernuansa alam yang bersih dan sejuk, tentu saja dengan latar belakang keindahan Danau Toba,” ujarnya.
Ucapan Ultrison bukan tanpa alasan. Sungai Asahan yang airnya berasal dari Danau Toba, adalah tempat yang pas untuk olahraga yang menantang adrenalin karena menawarkan 22 kilometer trek sungai yang sangat keren.
Debit airnya mencapai 120 meter per kubik per detik dengan kedalaman rata-ratanya lima meter. Karakter arus yang deras itulah yang membuat Sungai Asahan sangat cocok untuk kejuaraan tingkat dunia.
“Sungai Asahan oleh pecinta olahraga arung jeram internasional dikategorikan sebagai sungai terbaik ketiga di dunia setelah Sungai Zambesi di Afrika dan Sungai Colorado di Amerika Serikat. Karena itu peserta mancanegaranya antre,” tutur Ultrison.
Untuk ukuran dunia, level kesulitannya pun cukup tinggi yaitu masuk di grade antara 4-5+. Biasanya hanya sedikit orang yang mampu mengarungi sungai tersebut. Para atlet yang akan terjun mengarungi sungai harus betul-betul profesional, lincah dalam mengendalikan perahu, serta punya jam terbang tinggi.
“Sudah ada 17 tim yang siap adu skil di Toba Kaldera Asahan River 2017. Semuanya pro,” ucap Ultrison.
Bagi mereka yang tidak bisa ikut ambil bagian, tak perlu kesal. Penonton dijamin bisa ikutan senang lantaran Sungai Asahan juga menawarkan eksotisme alam dan budaya. Hutan-hutan perawan di kawasan Suaka Margasatwa (SM) Dolok Surungan yang berada di sepanjang daerah aliran sungai Asahan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Asahan juga masih menyimpan banyak misteri dan tantangan yang layak dieksplorasi.
Belum lagi keberadaan Air Terjun Harimau setinggi 30 meter yang jadi suguhun awal indahnya wilayah Kampung Parhitean. Budayanya juga sangat oke.
Kalau tak percaya, tengok saja komunitas 'Parmalim'. Di sana juga ada rumah-rumah panggung memanjang tanpa kamar yang sangat unik dan khas. Juga hamparan sawah hijau berundak yang siap memanjakan mata wisatawan.
“Lebih seru kalau datang dan saksikan sendiri. Siapkan saja storage foto yang besar karena pasti akan banyak ditemui spot foto yang keren,” ungkap Ultrison.
Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut tersenyum semringah saat ditanyai soal Danau Toba. Menurutnya, Danau Toba itu adalah destinasi yang punya keindahan tanpa batas. Kulturnya sangat kental, alamnya luar biasa, dan kulinernya pun sangat oke.
“Soal potensi sudahlah saya tidak perlu panjang lebar. Tanggal 24-26 November kemarin ada internasional kayak marathon yang sukses digelar di Danau Toba. Alamnya luar biasa, budayanya kuat, kulinernya wow. Amenitasnya juga sudah lengkap. Mau penginapan kaki lima sampai hotel bintang lima ada di sana. Aksesnya mudah. Sekarang Bandar Udara Silangit sudah bertaraf internasional. Jadi silakan ke Danau Toba. Dijamin Anda akan senang,” ujar Arief Yahya.