Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa minggu terakhir, beberapa daerah di Indonesia dilaporkan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.
Hingga saat ini tercatat ada 38 anak Indonesia yang meninggal dan lebih dari 600 anak dirawat di rumah sakit umum karena terserang difteri di 120 kota atau kabupaten. Hal ini yang menjadi suatu keprihatinan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
IDI merasa permasalahan ini muncul karena cakupan imunisasi masih belum merata dan belum sesuai target. Hal ini terjadi karena adanya anggapan masyarakat yang keliru soal imunisasi serta kekhawatiran terkait efektivitas dan keamanan vaksin bagi anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mengatasi KLB Difteri ini terbentuklah Outbreak Response Immunisation (ORI) yaitu strategi untuk mengendalikan KLB melalui pemberian imunisasi tambahan yang dilakukan di wilayah yang sedang terjadi KLB.
Pada tanggal 11 Desember, ORI telah dilakukan sebagai upaya untuk penanggulangan KLB difteri. Kegiatan ini wajib dilakukan oleh anak usia 1-19 tahun yang tinggal di daerah KLB, sementara bagi anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di luar KLB diharapkan melengkapi status imunisasi difteri sesuai usia.
Hanya saja tidak ada vaksin difteri tunggal, hanya tersedia vaksin DPT, DT dan Td. Program imunisasi ini perlu digalakkan IDAI juga menyampaikan penyakit-penyakit menular yang tadinya sudah hampir punah bisa merebak lagi, melalui imunisasi ini sudah terbukti manfaatnya, diharapkan semua pihak mendukung pelaksanaan imunisasi dan menghentikan aktivitas anti vaksin.
Pelaksanaan imunisasi ini merupakan hal yang wajib karna terdapat dalam Undang-undang Kesehatan, Undang-undang Perlindungan Anak, dan Permenkes.
ORI KLB Difteri ini dilakukan di sarana kesehatan pemerintah seperti posyandu, puskesmas, dan rumah sakit pemerintah selain itu ORI juga dilakukan di sekolah.
"Dinas pendidikan coba menginstruksikan kepada kepala sekolah walaupun sudah hari libur tentukan hari tertentu dengan berkordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk melaksanakan ORI," kata Sekjen satgas imunisasi IDAI Sudjatmiko saat acara talkshow IDI terkait difteri, Senin (18/12).
(cel/chs)