Jakarta, CNN Indonesia -- Lamaran kerja menjadi kesan pertama bagi perusahaan menilai kemampuan seseorang. Tak heran, lamaran kerja yang baik pun mestinya mampu meyakinkan perusahaan akan keahlian yang dimiliki, terutama di era perkembangan tekonologi yang semakin maju.
World Economic Forum's Future of Jobs baru-baru ini merilis sebuah laporan tentang bagaimana perkembangan teknologi seperti virtual reality, intelegensi tiruan dan robot dua tahun mendatang (2020) bakal mempengaruhi perusahaan dan apa yang mereka inginkan dari karyawannya. Oleh karenanya, para kandidat atau pelamar mestinya punya kemampuan yang sesuai dengan yang diharapkan.
Terkait hal tersebut, periset World Economic Forum's Future of Jobs mewawancarai 350 eksekutif dari sembilan industri besar di dunia. Seperti dilansir dari
Daily Mail, periset mengemukakan enam keahlian yang menurut mereka perlu dicantumkan pada CV.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Fleksibilitas kognitifFleksibilitas kognitif dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menggunakan berbagai aturan untuk dikombinasikan atau dikelompokkan dalam cara yang berbeda. Beberapa pekerjaan bakal menuntut kemampuan kognitif tinggi seperti kreativitas, pemikiran logis, dan kepekaan dalam melihat persoalan.
2. Pengambilan keputusanKini, banyak perusahaan mencari orang yang terampil mempertimbangkan sebuah tindakan yang berbiaya relatif dan bermanfaat serta bisa memutuskan mana yang paling tepat. Kemampuan untuk mengambil keputusan memang terdengar usang, tapi keputusan yang diambil ialah keputusan berdasar data.
3. Kecerdasan emosionalBila diterjemahkan secara sederhana, kecerdasan emosional adalah kemampuan memahami reaksi orang lain dan alasan mengapa mereka bereaksi demikian. Secara umum, kemampuan sosial atau
social skill seperti persuasi, kecerdasan sosial dan kemampuan mengajari yang lain akan lebih banyak diperlukan dalam berbagai industri daripada kemampuan teknis seperti pemograman atau peralatan dan kontrol.
4. KreativitasKreativitas diperlukan karena kebutuhan teknologi masa kini. Pimpinan perusahaan dipastikan mencari orang yang bisa berpikir kreatif untuk mengaplikasikan suatu teknologi pada sebuah produk dan layanan.
5. Berpikir kritisSegala sesuatu yang serba otomatis memang menuntut banyak permintaan. Ini karena mesin perlu diperintah dengan etis dan optimal. Oleh karenanya, perusahaan perlu orang yang mampu mengevaluasi kinerja teknologi sehingga bisa menguntungkan perusahaan.
6. Mampu mengatasi persoalan yang rumitPerusahaan tetap memerlukan pegawai untuk menginterpretasikan data yang disuplai oleh teknologi. Contoh mudahnya, seseorang naik motor menggunakan Google Maps mungkin bisa saja masuk ke jalan yang hanya boleh dilalui mobil. Ini bisa terjadi kalau orang tersebut mengikuti peta saja tanpa memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Seperti halnya di perusahaan, penggunaan teknologi juga masih memerlukan keberadaan manusia untuk menganalisis dan berdiskusi untuk menemukan solusi terbaik.
(rah)