Wabah Flu, AS Larang Pekerja yang Sakit Pergi ke Kantor

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2018 23:59 WIB
Centers for Disease Control and Prevention menganjurkan pekerja yang sakit tak ke kantor mengingat flu membuat para pekerja kehilangan produktivitas dan merugi.
Centers for Disease Control and Prevention menganjurkan pekerja yang sakit tak ke kantor mengingat flu membuat para pekerja kehilangan produktivitas dan merugi. (Ilustrasi/Foto: Thinkstock/Wavebreakmedia Ltd)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah flu kini sedang merebak di belahan bumi utara, khususnya Amerika Serikat. Tercatat sebanyak 49 negara bagian Amerika Serikat sudah terjangkit flu. Bahkan, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut, tahun ini musim flu 'menunjukkan adanya kesulitan'.

Seperti dilaporkan Business Insider, CDC menyebut rumah sakit di beberapa negara bagian AS melihat gejala mirip flu yang dua kali lebih parah. Pada 2017, vaksin flu tak cukup mampu melawan virus flu.

Meski terdengar sepele, flu terbukti memangkas kantong para pekerja. Sebuah konsultan, Challenger, Gray & Christmas, Inc. mengestimasi bahwa flu membuat para pekerja kehilangan produktivitas dan harus merugi lebih dari US$9,4juta atau sekitar Rp119 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mereka menghitung dari beberapa faktor yakni jumlah orang dewasa yang sakit pada musim flu sebelumnya, rasio jumlah pekerja dengan jumlah penduduk (60,1 persen), rata-rata gaji per jam dan 4 hari cuti untuk tiap pekerja hingga pulih.

Melihat hal ini, CDC merekomendasikan beberapa langkah yang bisa diambil demi mengurangi penyebaran flu, dan menurunkan potensi kerugian akibatnya. Berikut beberapa di antaranya:

Tidak pergi ke kantor saat sakit flu 

Jika merasa memiliki gejala flu, sebaiknya pekerja tak pergi ke kantor. Gejala flu meliputi demam, batuk, radang tenggorokan, hidung meler, tubuh sakit, sakit kepala, lemas dan kadang diare serta muntah.

Kadang orang nekat pergi bekerja karena merasa masih bisa bergerak meski hidung sudah mampet. Namun, sebaiknya tetap di rumah dan hindari kontak dengan orang lain. Orang juga bisa ke dokter atau klinik terdekat.


Istirahat di rumah

CDC menyarankan paling tidak tubuh istirahat setidaknya 24 jam setelah demam turun atau setelah mengonsumsi obat demam.

Jika belum sakit, lakukan vaksinasi. Menurut CDC, antibodi dibuat untuk merespons vaksin dengan satu virus flu. Namun kadang ia bisa memberikan perlindungan melawan flu yang berbeda tapi masih berhubungan dengan virus. Meski pada 2017 vaksin flu tak begitu efektif melawan flu yang merebak kini, ia masih bisa memberikan proteksi melawan flu.

Rekomendasi ini nyatanya tak begitu berpegaruh. Lebih dari seperempat pekerja di Amerika Serikat masih pergi ke kantor walau sakit. Mereka tetap bekerja karena sejumlah alasan termasuk ketakutan akan mendapat penalti dari kantor, pekerjaan yang menumpuk, kehilangan gaji atau takut dipecat.

Hal ini pun disikapi perusahaan dengan memberikan tunjangan selama sakit. Harapannya, meski sakit mereka tak nekat ke kantor dan menyebar virus di sana.

Namun, sebuah studi dari Florida Atlantic University menunjukkan temuan berbeda. Justru mereka yang tidak memiliki tunjangan selama sakit cenderung tidak pergi bekerja selama sakit. Sedangkan mereka yang sakit dan memiliki tunjangan, malah tetap ke kantor.

"Mereka yang mendapat tunjangan selama sakit cenderung untuk melakukan karantina sendiri saat perlu, tanpa khawatir kehilangan pekerjaan atau pendapatan, juga tidak menyebarkan penyakit pada yang lain," kata pemimpin studi, LeaAnne DeRigne dikutip dari Business Insider (18/1). (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER