Pohon Legendaris Terancam Patah Akibat Ulah Turis

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jan 2018 14:30 WIB
Pemerintah Selandia Baru bakal memasang papan larangan untuk mendekat ke pohon yang berada di Danau Wanaka demi melestarikan objek wisata alam itu.
Pemerintah Selandia Baru bakal memasang papan larangan untuk mendekat ke pohon yang berada di Danau Wanaka demi melestarikan objek wisata alam itu. (Thinkstock/anupamhatui)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebatang pohon yang berada di Danau Wanaka telah lama menjadi objek wisata foto yang populer bagi turis di Selandia Baru. Sayangnya, saat ini pohon Crack willow (Salix fragilis) itu terancam punah juga karena ancaman turis.

Pohon itu tumbuh sendirian di tengah danau. Dari kejauhan, pemandangan Danau Wanaka jadi tampak seperti dalam lukisan: dahan pohon yang berulir membingkai Taman Nasional Gunung Aspiring yang berada di belakangnya.

Turis yang tak bertanggungjawab kadang berfoto sambil naik ke atas pohon, entah untuk melakukan pose apa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Selandia Baru tentu saja melakukan antisipasi perlindungan terhadap salah satu objek wisata alamnya itu.

Mereka akan memasang papan larangan menyentuh dan memanjat pohon bagi yang datang ke Danau Wanaka. Papan larangan itu akan dibuat dalam bahasa Inggris dan Mandarin.

Karena berada di tengah danau, maka pohon tersebut dikhawatirkan tidak tumbuh lama karena rawan patah, apalagi jika sambil menopang berat badan manusia.

[Gambas:Instagram]

“Sebenarnya kami tidak ingin memasang papan larangan atau pagar pembatas di sekitar pohon, karena pasti akan merusak pemandangannya. Tapi, kami akan mencari solusinya,” kata Tim Errington, perwakilan pengelola Danau Wanaka, seperti yang dilansir dari Lonely Planet.

Di media sosial Instagram, dokumentasi mengenai pemandangan foto ini terangkum dalam tagar #thatwanakatree.

Saking populernya objek wisata ini, turis yang ingin mendokumentasikan pemandangan sampai harus mengantre untuk mengambil foto atau video, karena ada ratusan turis lain yang melakukan hal serupa. (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER