Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 120 orang memadati kompleks masjid Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat, sejak Sabtu (27/1) pagi. Kedatangan mereka bukan untuk beribadah, melainkan untuk ramai-ramai menghapus tato di tubuh mereka.
Kumpulan orang tersebut adalah peserta layanan menghapus tato gratis yang digagas oleh Islamic Medical Service (IMS). Mereka yang datang berbondong-bondong umumnya merasa jengah dengan tato yang mereka miliki.
Remaja bernama Ade (17) adalah salah seorang di antaranya. Ade datang bersama kakaknya dari Bogor. Belum ada setahun memiliki tato, ia mengaku sudah merasa tak nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum lama punya. Pertama punya di 2017 kemarin ketika keluar sekolah," katanya.
Begitu pula dengan Bachtiar, pria berusia 54 tahun yang datang dari Pasar Kamis, Tangerang. Ayah tiga orang anak ini datang untuk menghapus empat tato di tubuhnya.
"Tato pertama sudah ada dari 1985," kata Bachtiar sambil tertawa ringan.
Berdasarkan keterangan panitia penyelenggara, ada sekitar 1.100 orang yang sudah mendaftar program yang dijadwalkan berlangsung pukul 08.00-15.00 WIB ini. Mayoritas peserta didominasi oleh pria sekitar 900 orang. Namun hingga siang, baru sekitar 120 orang yang sudah datang.
Latar belakang peserta macam-macam. Mulai dari pedagang, pengemudi ojek online, pelajar, karyawan swasta, anggota polisi, hingga pegawai negeri sipil (PNS) terdaftar di dalam program ini.
Sudihadi Ariwibowo, analis laboratorium dari IMS, mengatakan program menghapus tato dengan sinar laser ini merupakan yang pertama kali mereka adakan. Tujuannya adalah membantu orang-orang yang berniat melapangkan ibadahnya.
"Banyak yang ingin hijrah, makanya banyak yang pengen menghilangkan tatonya," ucap pria yang akrab dipanggil Hadi itu.
Program menghapus tato dari IMS ini berjalan dengan bantuan lembaga Majels Taklim Telkomsel (MTT) dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ibnu Sina. MTT berlaku sebagai sponsor, sementara RSIA Ibnu Sina membantu dalam menyediakan tenaga operasional.
Ketua Umum MTT, Wawan Setiawan, berkat program ini akan berlanjut dalam beberapa gelombang. Bahkan ada kemungkinan akan berlangsung di kota-kota lain di Indonesia.
Untuk mengikuti program menghapus tato ini, seseorang hanya perlu mendaftarkan diri lewat beberapa akun medsos milik penyelenggara. Kemudian mereka harus menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan dirinya ke panitia.
Mereka yang punya riwayat penyakit HIV-AIDS, Hepatitis B dan C, TBC, gula darah rendah, dan gula darah tinggi tidak diperkenankan mengikuti program ini. Selain itu, peserta juga diwajibkan mengikuti pembinaan spiritual berkala ketika proses penghapusan tato selesai.
[Gambas:Video CNN] (stu)