Keliling Museum Bir Lokal Sapporo Kebanggaan Jepang

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Minggu, 28 Jan 2018 13:00 WIB
Sapporo Beer Museum buka setiap hari, mulai pukul 11.30 sampai 20.00. Harga tiket masuknya per orang JPY500 (Rp61 ribuan) per orang.
Bangunan Sapporo Beer Museum di Sapporo, Jepang. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Sapporo, CNN Indonesia -- Sapporo Beer Museum masuk dalam daftar saya begitu tahu akan mengunjungi Sapporo awal bulan Desember lalu. Apapun yang terjadi, saya bertekad harus ke tempat itu, sebab saya tidak sampai 24 jam berada di Sapporo.

Setelah sampai di Bandara Chitose Sapporo, saya tak buang waktu dan langsung melangkah Stasiun Sapporo menuju Stasiun Higashikuyakusho-Mae yang berjarak sekitar 10 menit perjalanan dengan harga tiket JPY200 (Rp24 ribuan).

Disarankan keluar dari pintu keluar stasiun nomor satu dan melanjutkan berjalan kaki ke Sapporo Beer Museum yang berjarak sekitar 15 menit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan besar merah serta cerobongnya pasti terlihat dari seberang jalan.

Sapporo Beer Museum buka setiap hari, mulai pukul 11.30 sampai 20.00. Harga tiket masuknya per orang JPY500 (Rp61 ribuan) per orang.

Sayangnya, saat saya kunjungi hari itu, layanan cicip bir sedang ditiadakan. Begitu juga dengan restoran barbecue ala Monglia, Genghis Khan, yang menjadi satu di dalamnya.

Akhirnya saya dan pengunjung lain memilih mengelilingi museum sembari menambah ilmu mengenai sejarah bir lokal Sapporo di satu-satunya museum bir di Negeri Sakura ini.

Perjalanan dimulai dari lantai tiga. Di sana, saya melihat panci pemanas super besar yang dulu digunakan membuat bir. Bagian bawah panci itu berada di lantai dua. Terbayang kan seberapa besar pancinya?

Keliling Museum Bir Kebanggaan JepangSapporo Beer Museum juga menyediakan sesi icip-icip bir. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

Di lantai dua, saya mengetahui kalau bir lokal Sapporo yang bermerk Sapporo Beer lahir dari kreatifitas seorang penduduk Jepang bernama Seibei Nakagawa yang membuka pabrik bir pertamanya, Kaitakushi Brewery, setelah berguru di Jerman. 

Sapporo Beer resmi diproduksi pada 1876 dan setahun setelahnya diimpor ke negara lain. Penggemar bir menyukai rasanya, yang terbilang ringan dan menyegarkan. Berbeda dengan bir Jerman yang tebal dan kental.

Pada 1957 merk Nippon Beer ikut diproduksi, tetapi permintaan terhadap Sapporo Beer terus meningkat. Produksi semakin berkembang hingga 1977 mereka memulai membuat draft beer sehingga penggemarnya dapat lebih mudah menikmati bir.

Keliling Museum Bir Kebanggaan JepangBeragam iklan Sapporo Beer yang sempat dipajang di media. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

Pabrik ini pun mulai dijadikan museum dan terbuka untuk publik sejak Juli 1987. Pada Oktober 2004, museum ini resmi terdaftar sebagai salah satu situs warisan Hokkaido.

Di sana, pengunjung juga dapat melihat sejarah lambang serta model iklan Sapporo Beer dari awal dibuat hingga saat ini.

Setelah berkeliling, saya turun dan langsung dihadapkan dengan toko oleh-oleh mulai dari Sapporo Beer, tas kanvas, kaus, gantungan kunci, dompet, pembuka botol, cokelat, gelas, hingga es krim bertema Sapporo Beer.

Meski kecewa tidak bisa menyesap beragam jenis bir di dalam museum, tapi saya dan pengunjung lainnya memilih untuk menyenangkan diri membeli Sapporo Beer dalam kemasan imut seharga JPY98 (Rp11 ribuan).

[Gambas:Video CNN]

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER