Restoran Bugil Jepang Tolak Pelanggan Tambun

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2016 00:29 WIB
Selain Australia dan Inggris, Jepang juga punya restoran bugil. Tapi, ada syarat berat badan bagi tamu yang ingin bersantap di sana.
Sebuah restoran unik di Jepang, membolehkan tamunya makan tanpa busana. Namun, mereka punya peraturan ketat soal berat badan. (Thinkstock/Fusestockyimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Restoran yang mengizinkan tamunya bersantap tanpa busana, kini rupanya tengah menjadi tren. Setelah Inggris dan Australia, restoran dengan gimmick serupa hadir di Negeri Sakura, Jepang.

Tapi, ada syarat khusus jika ingin bersantap di restoran bugil di Jepang, yakni tidak menerima tamu bertubuh jumbo.

Restoran yang diberi nama 'Amrita' yang berasal dari kata Sanskerta ini berartikan 'keabadian'. Pengalaman untuk bersantap di restoran tersebut dapat dirasakan mulai 29 Juli mendatang, di Tokyo, Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keunikan yang ditawarkannya, telah menarik pengunjung Jepang dengan harga tiket yang dijual mulai Rp 1,7 juta untuk makan, dan sekitar Rp9,8 juta untuk paket makanan dan pertunjukan tari. Kendati mahal, tiket telah habis terjual, termasuk malam pembukaan.

Kendati punya peraturan khusus soal berat badan, hal itu tidak menyurutkan semangat penduduk Jepang untuk merasakan pengalaman bersantap di Amrita.

Selain urusan berat badan, restoran itu juga hanya memperbolehkan tamu berusia 18-60 tahun. Selain itu, mereka yang memiliki kelebihan 33 pon atau setara 15 kg dari berat badan rata-rata diminta untuk tidak membuat reservasi. Tidak hanya itu, tamu yang memiliki tato pun dilarang masuk.

Mereka pun tidak menganjurkan untuk mereka yang tidak sesuai klasifikasi berlaku nekat membeli tiket. Alasannya, karena jika mereka telah membeli tiket namun datang dan ternyata kelebihan berat badan, tetap akan ditolak masuk. Buruknya lagi, tidak akan ada pengembalian uang atas tiket tersebut.

Laman resmi dari situs restoran tersebut pun telah mencantumkan pesan peringatan yang menyatakan, “Kami meminta siapapun lebih dari 15 kg di atas rata-rata berat badan konsumen lainnya, agar tidak membuat reservasi.”

Hal tersebut, ujar Miki Komatsu, demi menghindari terjadinya hal-hal yang mengganggu kenyamanan tamu lain.

“Para tamu dapat melihat pedoman jelas di situs kami. Kami menetapkan estetika Romawi, seperti lukisan indah yang biasa Anda lihat di museum," kata juru bicara Amrita, Miki Komatsu, dilansir AFP.

Lolos dari ‘seleksi awal’ masuk ke Amrita, bukan berarti bisa bebas berperilaku di dalam restoran. Terdapat aturan yang lebih ketat saat bersantap.

Beberapa diantaranya adalah tidak membuat kegaduhan yang bisa mengganggu tamu lain dan tidak membawa kamera maupun ponsel ke ruangan restoran.

Di dalam restoran pun, tamu diperbolehkan tidak sepenuhnya telanjang. Mereka akan diberi pakaian dalam dari kertas, sementara para pelayan dan penari akan menggunakan g-strings saat melakukan pertunjukkan panggung untuk para pengunjung.

Tren untuk bertelanjang saat makan ini awalnya dipopulerkan oleh Restoran Bunyadi di London yang akan dibuka untuk umum pada akhir pekan ini. Hingga kini, daftar tunggu telah mencapai 44.200 orang pada restoran yang menawarkan kesempatan bagi pengunjung restoran untuk bersantap secara alami.

Pendiri Bunyadi, Seb Lyall mengatakan bahwa ide ini bertujuan agar pengunjung dapat merasakan kebebasan yang murni. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER