Mitos dan Berkah di Balik Hujan Saat Imlek

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Jumat, 16 Feb 2018 17:12 WIB
Perayaan Hari Raya Imlek identik dengan hujan. Keluarga Tionghoa percaya turunnya hujan saat tahun baru menandakan berkah pada tahun mendatang.
Ilustrasi. (Foto: Unsplash/Riley Briggs)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perayaan Hari Raya Imlek identik dengan hujan. Keluarga Tionghoa percaya bahwa turunnya hujan saat tahun baru menandakan berkah atau keberuntungan pada tahun mendatang.

Namun, bagaimana jika saat Imlek tidak turun hujan?

Spiritualis Suhu Naga menjelaskan pada masa lampau, Imlek selalu bersamaan dengan pesta syukur musim panen. Pasca panen selalu ditandai dengan turunnya hujan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berkaitan dengan sejarah, (Imlek) pasti turun hujan, enggak ada tolak ukur berkah," katanya pada CNNIndonesia.com saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (14/2).
Adapun, Rizky Wardhani, dosen bahasa Mandarin, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjelaskan hujan dalam bahasa Mandarin disebut 'yu'. Pelafalan 'yu' mirip dengan 'yu' yang memiliki arti surplus atau kenaikan.

Menurut Rizky, keluarga Tionghoa senang jika hujan turun pada malam tahun baru karena dipercaya memberika berkah lebih. Sementara, hari raya sendiri dimanfaatkan untuk mengunjungi kerabat.

Dia pun melihat, kepercayaan hujan membawa berkah atau tidak, akan kembali pada keyakinan masing-masing orang.
"Banyak orang memang yang meyakini bahwa hujan sebagai pertanda keberuntungan pada tahun mendatang. Tapi kan kita tahu masyarakat Tionghoa itu cekatan dan kerja keras, sehingga jika mau berusaha ya pasti mendatangkan rezeki," tutupnya. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER