Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sebuah studi ditemukan bahwa pria Asia termasuk Indonesia 'malas' melakukan foreplay. Inginnya cepat dan terkesan buru-buru. Padahal hubungan intim bukan hanya soal kepuasan individu, tapi juga makin dekatnya ikatan dengan pasangan.
Menurut Elizabeth Santosa, psikolog sekaligus sexpert, hal ini bisa disebabkan oleh budaya Indonesia yang masih menganggap tabu ekspresi cinta di luar kamar. Suatu hal yang tabu jika ada pasangan yang berciuman atau berpelukan di tempat umum.
Lalu, bagaimana solusinya? Wanita sering menganggap bahwa foreplay seharusnya dimulai dari pasangannya. Namun, Elizabeth membocorkan strategi yang bisa diambil kaum hawa agar pasangan tak lagi absen untuk foreplay.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Eksplorasi diriElizabeth atau akrab disapa Lizzy ini berkata, wanita perlu mengeksplorasi diri. Meski tak semua wanita mau dan berani terbuka, tapi hal ini penting. Wanita perlu mengeksplorasi di bagian tubuh mana ia suka disentuh. Foreplay memang erat dengan sentuhan secara fisik sebelum memasuki sesi utama.
2. Waktu yang tepatSetelah tuntas mengeksplorasi diri, kini mulai dengan pasangan. Cari waktu yang pas untuk memulai obrolan. Lizzy menyarankan wanita untuk mencari waktu yang pas, bukan saat pasangannya sedang lelah atau stres menghadapi pekerjaan.
"Tidak semua pria peka, maka ajak dia berkomunikasi, utarakan keinginan Anda," katanya saat peluncuran varian baru Fiesta beberapa waktu lalu.
3. Menjadi contoh"Ingin pasangan berubah, jangan hanya modal doa, tapi berusaha," ujar Lizzy lugas.
Meski disambut tawa hadirin, Lizzy menekankan bahwa tanpa usaha, pasangan tak akan berubah. Namun, tak ada perubahan yang instan. Saat di ranjang, perbanyak bahasa nonverbal. Gunakan gestur untuk menyampaikan keinginan pada pasangan.
Take a role model, lanjut Lizzy, artinya beri contoh seperti apa wanita ingin diperlakukan. "Kecup dia dulu di bagian mana kita ingin dikecup,
just take a role model," pungkasnya.
(rah)