Peneliti Israel Klaim Tengah Uji Obat Penyembuh Rabun Mata

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 13 Mar 2018 18:02 WIB
Peneliti di Tel Aviv, Israel mengklaim tengah menguji obat tetes mata yang bisa mengobati penyakit rabun sehingga manusia tak lagi butuh kacamata.
Dalam inovasinya, peneliti tengah menguji tetes mata untuk mengobati rabun jauh dan dekat. (morgueFile/missyredboots)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menderita gangguan rabun jauh atau dekat dan harus memakai kacamata mungkin terlihat menyebalkan bagi beberapa orang.

Bagaimana tidak, harus ketergantungan pada alat bantu baca membuat banyak orang jadi tak nyaman dan tak percaya diri. Namun kini para ilmuwan mencoba untuk menghadirkan berbagai cara pengobatan mata rusak agar tak perlu lagi memakai kacamata.

Peneliti di Bar-Ilan University Institute of Nanotechnology and Advanced Materials di Tel Aviv, Israel mengklaim tengah menguji obat tetes mata yang bisa mengobati penyakit rabun pada manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip Oddity Central, mereka mengklaim sudah menciptakan sebuah obat tetes mata revolusioner yang bisa menyembuhkan kerusakan kornea dan meningkatkan penglihatan.

Tetes mata nanodrop diklaim sukses dalam penelitiannya untuk meningkatkan daya lihat hewan uji cobanya yang mengalami kerusakan kornea. Jika nantinya hasil yang sama bisa didapatkan selama uji coba pada manusia (yang dilakukan tahun ini), penelitian tersebut bisa membuat manusia tak lagi bergantung pada kacamata.

Mengutip Good News Network dari Jerusalem Post, para peneliti belum yakin berapa lama harus meneteskan obat mata sebelum akhirnya sembuh. Hanya saja, jika penelitian ini sukses maka pengobatan tersebut dianggap sebagai salah satu langkah revolusioner yang meningkatkan penglihatan.

Tetes mata nanodrops ini dikembangkan oleh opthalmologist David Smadja dan timnya dari Shaare Zedek Medical Center dan Bar-Ilan University.

"(Jika sukses) nanodrops tidak hanya bisa menjadi solusi revolusioner pengobatan optometri pada pasien dengan miopi (rabun dekat), hipermetropi (rabun jauh), dan refraktori kondisi lain, tapi juga multifokal, sehingga memungkinkan orang untuk melihat obyek dari berbagai variasi jarak," kata Smadja. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER