Jakarta, CNN Indonesia -- Taman Nasional Liwonde di Malawi, akhirnya kedatangan beberapa ekor singa. Hal ini menjadi kabar baik, karena sudah empat tahun tidak ada seekor pun Singa di Liwonde.
Mengutip
Lonely Planet, untuk tahap pertama ada dua ekor singa jantan yang didatangkan dari
Majete Wildlife Reserve. Rencananya, bulan ini Liwonde akan kembali kedatangan dua ekor lagi dari Afrika Selatan.
Untuk sementara, dua ekor singa jantan yang telah datang di Liwonde akan dipantau secara intensif sebelum dilepas ke kawasan Taman Nasional. Hal tersebut dilakukan agar kedua singa tersebut bisa beradaptasi dan memiliki ikatan awal dengan segala unsur di Liwonde.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemindahan ini menjadi hal yang monumental bagi Majete. Pasalnya Singa di Liwonde adalah hal yang langka, dan Majete menjadi pihak pertama yang berkontribusi terhadap kembalinya sang raja ke salah satu istananya.
Manager Lapangan Taman Nasional Liwonde, Craig Reid, mengatakan peran singa di Liwonde sangatlah fundamental untuk ekosistem di Malawi.
"Singa-singa itu adalah elemen kunci untuk keseimbangan ekosistem di Liwonde. Mereka akan mengatur populasi predator lokal, dan bisa menjadi daya tarik wisata baru sehingga berimbas pada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Proses pemindahan ini terlaksana berkat kerjasama Departemen Taman Nasional dan Kehidupan Liar yang didukung oleh Pemerintah Negeri Belanda dan Lion Recovery Fund. Hal ini merupakan tonggak sejarah untuk hal konservasi Singa di Malawi, karena si kucing besar itu membawa banyak dampak terhadap daerah.
[Gambas:Instagram]Taman Nasional Liwonde didirikan pada tahun 1973, pada tahun 2015 Liwonde dikelola oleh sebuah organisasi non profit. Liwonde berada di sisi selatan Danau Malawi dan berbatasan dengan Mozambik. Liwonde memiliki luas sekitar 548 kilometer persegi yang terdiri dari hutan, sabana, dan danau.
Fauna di Liwonde tergolong sangat beragam, ada lebih dari 380 sepsies burung dan beberapa hewan mamalia besar seperti babon, kijang, badak, gajah, kuda nil, kera, babi hutan, dan kerbau afrika. Selama lebih dari empat tahun belakangan, predator utama di Liwonde adalah buaya. Namun dengan datangnya singa maka ekosistem di Liwonde dipercaya akan menjadi lebih baik.
(ard)