Jakarta, CNN Indonesia -- Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit yang menginfeksi paru-paru dan tersebar lewat udara. Jika sudah diderita sangat kronis, TBC bisa menimbulkan batuk darah, demam tinggi, hingga kematian.
Sedangkan batuk kerap dialami banyak orang sebagai penyakit musiman yang biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa harus ada perawatan intensif. Menghindari makanan yang mengandung terlalu banyak minyak dan minuman dingin merupakan dua cara mudah untuk membuat penyakit batuk biasa ini cepat sembuh.
Gejala-gejala awal yang dialami seseorang terjangkit TBC adalah batuk-batuk. Lalu, bagaimana cara membedakan penyakit batuk biasa dengan batuk yang disebabkan TBC? Seiring dengan peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, pada Sabtu (24/3), berikut beberapa perbedaan batuk biasa dengan TBC:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penyebabnya berbedaPada umumnya, batuk biasa disebabkan oleh virus, polusi, asma, dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa orang akan mengalami batuk jika memiliki saluran pernapasan yang sensitif dan terpapar udara yang kotor.
Sedangkan, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tersebar melalui udara. Jika seseorang berada terlalu dekat dengan penderita TBC yang batuk atau bersin, dan menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri TBC, ia bisa tertular.
2. Gejala TBC lebih banyakBatuk biasa pada umumnya sembuh dalam beberapa hari tanpa harus meminum obat tertentu atau melakukan perawatan. Sedangkan, semakin parah seseorang terjangkit TBC, semakin banyak gejala-gejala yang muncul.
Gejala-gejala yang menyertai batuk-batuk pada penyakit TBC adalah demam, nyeri di bagian dada, menggigil, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari lebih dari biasanya, hilangnya selera makan, dan perasaan letih.
Dilansir dari
Unilab, batuk yang disebabkan TBC juga biasanya tidak kunjung sembuh walau sudah melewati tiga minggu, dan kadang disertai darah. Walau begitu, tiap orang yang menderita TBC akan mengalami gejala-gejala yang berbeda. Sebagian orang mengalami batuk darah, namun tidak pernah menggigil. Sebagian orang lain kehilangan selera makan, namun tidak mengalami demam.
3. Pencegahannya berbedaUntuk mencegah batuk biasa, cukup perlu rajin mencuci tangan. Berhenti merokok dan lebih banyak mengonsumsi air juga bisa membantu agar batuk bisa sembuh lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah penyakit TBC, perlu dilakukan vaksi Bacille Calmette-Guerin (BCG).
4. TBC memiliki beberapa tahapTidak seperti batuk biasa yang langsung muncul dan akan sembuh dalam beberapa hari, gejala TBC seperti batuk parah akan baru muncul ketika sudah berada di tahap aktif.
Dilansir dari
Mayo Clinic, seseorang akan melalui dua tahap ketika terinfeksi dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan tahap aktif. Pada tahap laten, bakteri TBC sudah berada di dalam paru-paru kita. Namun, gejala belum muncul dan penyakit belum bisa menular.
Sedangkan pada tahap aktif, gejala baru akan muncul dan penyakit bisa menular lewat udara. Waktu yang dibutuhkan tiap orang untuk berpindah dari tahap laten ke tahap aktif bisa beragam, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun.
5. TBC bisa mempengaruhi organ tubuh lainJika sudah diderita parah, bakteri yang menyebabkan penyakit TBC bisa mepengaruhi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang dan otak. Gejala pun makin bertambah kompleks. Misalnya, jika bakteri sudah menginfeksi tulang belakang, rasa nyeri di punggung akan muncul. Jika bakteri sudah menginfeksi ginjal, bisa terdapat darah di dalam urin.
(ast/rah)