Jakarta, CNN Indonesia -- Saat jam kantor sudah usai, panggilan telepon dari kantor atau surat elektronik (email) dari klien pun harus dilupakan. Namun yang seringkali terjadi adalah sebaliknya karena si bos mewajibkan Anda untuk stand by 24 jam saat dibutuhkan.
Namun hal ini akan segera berakhir bagi karyawan di kota New York. Karyawan perusahaan swasta di kota New York, Amerika Serikat sebentar lagi akan bisa mengabaikan surat elektronik ataupun panggilan telepon dari kantor di luar jam kerja.
Langkah ini akan terwujud jika RUU yang diajukan Dewan Kota itu dikabulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RUU yang disebut "hak untuk memutus komunikasi" diajukan oleh anggota dewan dari wilayah Brooklyn bernama Raphael Espinal.
Di laman
Dewan Kota New York tertera bahwa aturan ini bertujuan melarang perusahaan swasta di kota itu mewajibkan pegawai memeriksa dan membalas surat elektronik atau alat komunikasi elektronik lain di luar jam kerja.
Jika disetujui Dewan Kota, para pekerja di kota New York yang sering kali menerima surat elektronik dari atasan mereka bisa mengajukan pengaduan ke Departemen Konsumen kota New York.
Departemen ini kemudian akan melakukan penyelidikan atas pengaduan itu dan jika terbukti, pelanggar akan dikenai denda.
Aturan baru ini hanya berlaku pada perusahaan dengan jumlah tenaga kerja setidaknya 10 orang.
Timeout.com mengutip
Espinal yang mengatakan alasan pengajuan RUU itu adalah untuk memberi keseimbangan antara kerja dan menjalani hidup di era digital ini.
"Era digital membuat para pekerja lebih mudah mengakses pekerjaan dari rumah melalui surat atau pesan elektronik. Sudah saatnya masyarakat sadar bahwa mereka bisa membuat batasan antara waktu bekerja dan saat selesai bekerja," kata
Espinal.
Pada 2017, Perancis meloloskan aturan serupa yang diambil pemerintah Perancis untuk mencari jalan kompromi antara mempertahankan tradisi di negara itu dan kenyataan yang terjadi di dunia modern.
Aturan buruh di Perancis ini tidak melarang email kerja di luar jam kerja tetapi mewajibkan perusahaan dengan pegawai lebih dari 50 orang membuat aturan internal baru agar urusan pekerjaan tidak menjadi beban setelah jam kerja usai.
(yns)