Studi: 8 dari 10 Pria dan Wanita Berisiko Terinfeksi HPV

CNNIndonesia | CNN Indonesia
Jumat, 20 Apr 2018 11:59 WIB
Laki-laki dan perempuan memiliki resiko 70 hingga 80 persen terinfeksi Human Papillo Virus (HPV) dalam hidupnya, menurut data dari CDC di Amerika Serikat.
Laki-laki dan perempuan memiliki resiko 70 hingga 80 persen terinfeksi Human Papillo Virus (HPV) dalam hidupnya, menurut data dari CDC di Amerika Serikat. (Foto: Thinkstock/Dina2001)
Jakarta, CNN Indonesia -- Laki-laki dan perempuan memiliki resiko 70 hingga 80 persen terinfeksi Human Papillo Virus (HPV) dalam hidupnya, menurut data dari CDC di Amerika Serikat.

"Ini artinya, 8 dari 10 orang akan terinfeksi HPV selama ia hidup," ujar vaksinolog dan dokter spesialis penyakit dalam Kristoforus Hendra Djaya dalam sebuah diskusi di Upnormal Coffee & Roaster, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).

Menurut Kristoforus, virus HPV terdiri dari lebih dari 130 tipe, yang masing-masingnya dapat menyebabkan penyakit berbeda-beda. Penyakit yang disebabkan HPV diantaranya adalah kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, kutil kelamin, dan kanker anal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Walaupun HPV umumnya dianggap menyebabkan kanker serviks, HPV juga dapat menginfeksi bagian-bagian tubuh lain.

"Karena virus HPV ada dimana-mana, dan dapat ikut berpindah tergantung pola perilaku manusia," kata Kristoferus.

HPV dapat ditularkan lewat cara yang berbeda-beda. Sejumlah 85 persen kasus infeksi HPV ditularkan lewat hubungan seksual, sedangkan 15 persen ditularkan lewat kontak tidak langsung, menggunakan barang-barang pribadi orang lain yang terinfeksi HPV (seperti handuk atau pakaian dalam), hingga transmisi vertikal dari ibu ke bayi.

Untuk mencegah infeksi HPV, perlu diberikan vaksin HPV. Vaksin HPV ini diberikan dua kali jika masih berusia 9 hingga 13 tahun. Sedangkan jika sudah dewasa, vaksin diberikan tiga kali. Selain vaksin, orang dewasa yang telah melakukan hubungan seksual juga sebaiknya melakukan skrining.


Bagi mereka yang skeptis atau khawatir terhadap efek samping dari vaksin HPV, Kristoforus menyebut tingkat keamanannya sudah dijamin oleh World Health Organization (WHO). Manfaat vaksin HPV juga telah terbukti selama satu dekade lebih.

Memang, vaksin HPV dapat memberikan efek samping tersendiri. Namun efek samping ini merupakan pertanda bagus, lanjut Kristoforus, karena artinya vaksin tersebut bekerja mendorong tubuh untuk membuat antibodi.

Efek samping yang dirasakan pun ringan. "Paling sakit kepala, pegal. Biasanya satu sampai dua hari sudah hilang sendiri," ucap Kristoforus. (ast/rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER