Surabaya Bakal Kelola Bungker Belanda di Kedung Cowek
ANTARA | CNN Indonesia
Kamis, 19 Apr 2018 19:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Surabaya akan menggandeng Kodam V Brawijaya untuk menjadikan bungker peninggalan Belanda di Kelurahan Kedung Cowek sebagai objek wisata bungker bersejarah.
Objek wisata semacam ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Irvan Widyanto mengatakan ada sembilan bungker di Kedung Cowek yang siap disulap menjadi objek wisata.
"Benteng itu masih terlihat kokoh dengan bangunan cor yang tebal," kata Irvan, seperti yang dikutip dari Antara pada Kamis (19/4).
Selama ini benteng perlindungan yang berada di pinggir pantai itu dibiarkan tidak terawat. Pohon dan semak yang tumbuh menjalar tinggi sehingga kawasan bersejarah itu tampak seperti hutan.
Irvan lanjut mengatakan kalau masyarakat sekitar sudah mengetahui keberadaan kawasan bungker bersejarah di Kedung Cowek. Namun mereka tak bisa masuk karena kawasan tersebut dijaga oleh anggota TNI.
"Setelah dijadikan objek wisata, bukan hanya Dinas Pariwisata saja yang wajib menjaganya, tapi juga seluruh pihak yang terkait," ujar Irvan yang juga menjabat sebagai kepal Satpol PP Surabaya ini.
Saat ini Irvan berusaha menggandeng pemerintah kota Surabaya dan Kodam V Brawijaya, selaku pemilik lahan, untuk mewujudkan sinergi pengelolaan kawasan bungker bersejarah.
"Kawasan bungker bersejarah ini tentu saja menjadi salah satu potensi wisata Surabaya. Jika sudah ada gambaran, maka akan dikoordinasikan untuk sama-sama membangun atau menghidupkannya," pungkas Irvan yang lanjut mengatakan kalau kawasan tersebut perlu diberi status sebagai Cagar Budaya.
Tak hanya di Surabaya, keberadaan bungker peninggalan penjajah juga banyak ditemukan di kawasan lain di Indonesia.
Salah satunya ialah di Sabang, ada bungker peninggalan penjajah Jepang yang saat ini ramai menjadi objek wisata namun belum dikelola secara resmi oleh pemerintah pusat.
(ard)
Objek wisata semacam ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini benteng perlindungan yang berada di pinggir pantai itu dibiarkan tidak terawat. Pohon dan semak yang tumbuh menjalar tinggi sehingga kawasan bersejarah itu tampak seperti hutan.
Irvan lanjut mengatakan kalau masyarakat sekitar sudah mengetahui keberadaan kawasan bungker bersejarah di Kedung Cowek. Namun mereka tak bisa masuk karena kawasan tersebut dijaga oleh anggota TNI.
"Setelah dijadikan objek wisata, bukan hanya Dinas Pariwisata saja yang wajib menjaganya, tapi juga seluruh pihak yang terkait," ujar Irvan yang juga menjabat sebagai kepal Satpol PP Surabaya ini.
Saat ini Irvan berusaha menggandeng pemerintah kota Surabaya dan Kodam V Brawijaya, selaku pemilik lahan, untuk mewujudkan sinergi pengelolaan kawasan bungker bersejarah.
"Kawasan bungker bersejarah ini tentu saja menjadi salah satu potensi wisata Surabaya. Jika sudah ada gambaran, maka akan dikoordinasikan untuk sama-sama membangun atau menghidupkannya," pungkas Irvan yang lanjut mengatakan kalau kawasan tersebut perlu diberi status sebagai Cagar Budaya.
Tak hanya di Surabaya, keberadaan bungker peninggalan penjajah juga banyak ditemukan di kawasan lain di Indonesia.
Salah satunya ialah di Sabang, ada bungker peninggalan penjajah Jepang yang saat ini ramai menjadi objek wisata namun belum dikelola secara resmi oleh pemerintah pusat.
(ard)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER