Kenali Operasi Pendarahan Otak pada Kasus Sir Alex Ferguson

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Minggu, 06 Mei 2018 13:00 WIB
Mantan manajer Manchester United Sir Alex Ferguson baru saja menjalani operasi darurat karena pendarahan di otak pada Sabtu (5/5).
Mantan manajer Manchester United Sir Alex Ferguson baru saja menjalani operasi darurat karena pendarahan di otak pada Sabtu (5/5). (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan manajer Manchester United Sir Alex Ferguson baru saja menjalani operasi darurat karena pendarahan di otak pada Sabtu (5/5). Operasi Ferguson itu dilaporkan berjalan lancar.

Saat ini, pelatih yang berhasil meraih 49 trofi bersama Manchester United itu tengah menjalani perawatan intensif demi mengoptimalkan kesembuhan di Rumah Sakit Salford Royal. Pihak rumah sakit dan keluarga masih merahasiakan sakit yang diderita Ferguson.

Kendati demikian, pendarahan otak yang dialami Ferguson dalam istilah medis merupakan salah satu jenis dari penyakit stroke.
Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang. Sementara, pendarahan otak umumnya terjadi akibat pembuluh darah arteri di otak pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitar otak. Apabila tak ditangani segera, otak dapat membengkak karena dipenuhi gumpalan darah yang dapat membunuh sel-sel otak dan menghambat kinerja tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, operasi Ferguson disebut operasi darurat karena harus segera dilakukan agar tak membunuh sel otak dan mengganggu kinerja tubuh. Operasi pendarahan otak itu dilakukan untuk mengangkat gumpalan darah sekaligus menghentikan pendarahan.

Menurut laman kesehatan Medicinenet, pasien pascabedah harus dipantau secara intensif. Pemantauan itu dilakukan dengan menstabilkan tekanan darah dan pernapasan serta memastikan otak dan organ lain mendapat oksigen yang cukup.
Laman kesehatan WebMD menyatakan pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa faktor risiko dan penyebab seperti kecelakaan atau trauma pada kepala, tekanan darah tinggi, dan aneurisma atau pembengkakan pembuluh darah. Pada beberapa kasus, pendarahan di otak juga dapat disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, gangguan darah, penyakit liver, hingga tumor otak.

Pendarahan di otak biasanya ditandai dengan berbagai gejala mulai dari sakit kepala secara mendadak, kesemutan di wajah, lengan atau kaki, kesulitan melihat, menelan dan menjaga keseimbang, mual dan muntah, dan hilang kesadaran. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER