HARI LUPUS SEDUNIA

Faktor Hormonal Buat Lupus Lebih Berisiko pada Wanita

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Kamis, 10 Mei 2018 17:59 WIB
Penyakit lupus bisa menyerang siapa saja, tapi faktor hormonal membuat lupus lebih berisiko terjadi pada perempuan.
Ilustrasi. Penyakit lupus bisa menyerang siapa saja, tapi faktor hormonal membuat lupus lebih berisiko terjadi pada perempuan. (Foto: Thinkstock/Lipowski)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lupus, penyakit autoimun yang membuat sistem imun menyerang organ di dalam tubuh, dapat menyerang setiap orang. Meski begitu, lupus lebih berisiko terjadi pada perempuan karena faktor hormonal.

Lupus Research Alliance dalam laporannya pernah mengungkapkan lupus banyak didiagnosis pada perempuan muda berusia 15-44 tahun. Data yang dimuat WebMD juga menunjukkan 9 dari 10 penderita lupus di dunia merupakan perempuan.

Menurut dokter ahli alergi imunologi, Iris Rengganis hal ini terjadi karena faktor hormon estrogen yaitu hormon seksual yang ada pada wanita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, hormon itu mempengaruhi dan memicu munculnya lupus," kata Iris yang merupakan Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/5).


Hormon estrogen memang dikenal sebagai immuno-enhancing yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hormon ini membuat perempuan lebih kuat ketimbang laki-laki karena mesti melahirkan dan mengasuh anak.

Namun, sistem imun yang kuat ini justru dapat menjadi bumerang dengan menyerang kembali organ di dalam tubuh. Oleh karena itu, Iris menyebut kaum wanita lebih berisiko ketimbang pria.

Meski meningkatkan risiko lupus, Iris menyebut tak ada yang bisa dilakukan pada hormon ini untuk mengurangi risiko lupus.

"Tidak ada, ini merupakan suatu kenyataan ya karena memang begitu kondisinya," ujar Iris.


Namun, Iris menganjurkan agar selalu menerapkan gaya hidup sehat mulai dari rutin berolahraga, makan makanan bergizi serta mengurangi pengawet dan pewarna makanan. Selain faktor hormonal, lupus juga dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan, infeksi, dan lingkungan yang tidak sehat. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER