Jakarta, CNN Indonesia -- Desainer tas, aksesori, dan fesyen Kate Spade ditemukan meninggal dunia di apartemennya di New York, Selasa (6/6). Polisi menduga sebab kematian Kate Spade adalah karena bunuh diri.
Tragedi ini pun membuat banyak orang berduka, khususnya para pecinta fesyen.
Kate Spade meninggal dunia dalam usia 55 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak dimungkiri Kate Spade merupakan salah satu figur berpengaruh di dunia fesyen. Label fesyennya Kate Spade New York memiliki 315 toko di seluruh dunia, dan 140 toko di AS.
Tas-tas kreasi Kate Spade yang ikonik dengan lambang sekop di bagian atasnya ini identik dengan warna-warna yang cerah dan segar.
Sejak awal kemunculannya, istri Andy Spade ini memiliki sentuhan ajaib yang merefleksikan kepribadiannya. Dia 'aneh' dan eksentrik. Gaya busananya pun cenderung tak biasa.
Beberapa kali dia sempat tertangkap kamera saat memakai kacamata cat eye. Mirip seperti tokoh perempuan yang diciptakannya sebagai desain motif tasnya. Kalung-kalung tebal dan besar, pilihan gaya dalam warna dasar, serta gaya busana dengan siluet klasik masa lampau.
"Dia membawa kembali beberapa bentuk dari tahun 40-50an di koleksi aksesorinya," kata mantan editor in chief Robbie Myers kepada
CNN.
"Tapi koleksinya juga terlihat seperti baru untuk anak-anak muda."
Gaya ini, kata Myers dianggap sebagai sebuah koneksi yang menghubungkan antar generasi dulu dan sekarang. Koneksi ini terkunci sebagai warisan ikonik Kate Spade.
"Untuk banyak perempuan muda, Kate Spade adalah barang investasi pertama mereka, Penanda perubahan dari sosok anak-anak menjadi perempuan muda yang bergaya."
Desain tas yang tak biasa hadir dalam warna cerah dan terang, seperti
shocking pink, hijau cerah. Belum lagi dengan coraknya yang unik, papan ketik, dalmatian, mobil kuno, bungkus permen, sampai sunglasses.
Desain tasnya adalah (sosok) Kate sesungguhnya --menyenangkan, lucu, tapi tetap dewasa.
 Foto: REUTERS/Toru Hanai Koleksi di toko Kate Spade |
Tak semua desainer tas berani dan sukses menggarap desain tas dengan warna terang dan motif unik. Selain itu, tak semua perempuan juga berani memakai tas yang mencolok.
Tapi tas-tas itu punya gayanya sendiri, dan desainnya bisa membuat Anda tersenyum saat melihatnya. The Daily Beast menggambarkannya sebagai tas
fashionable tapi tetap menyarankan Anda untuk lebih berani 'bersenang-senang' tentang arti fesyen untuk diri sendiri.
"Saat itu, segala sesuatunya- tas terutama sangat rumit desainnya. Dan saya sangat suka tas yang sederhana dengan bentuk arsitektural. Dan ketika saya ingin memakai tas yang sederhana, tak ada satupun yang buatan desainer terkenal," kata Kate kepada
How I Made This."Dan saya pikir, astaga, maksud saya, kenapa kita tak bisa menemukan sesuatu yang clean, sederhana, dan modern?"
Kate merangkul kepribadian dan kecintaannya pada fesyen unik dan menuangkannya dalam tiap goresan desain tasnya. Keunikan inilah yang akhirnya 'menyentuh' setiap pecinta fesyen dan mulai berani serta bangga melirik label mewah tersebut.
Namanya pun menjadi 'jalan pintas' untuk sebuah desain yang lucu, detail. Tasnya mendadak jadi tren di kalangan perempuan kosmopolitan. Kate Spade juga menjadi sebuah simbol status yang lebih terjangkau dibanding label tas perempuan lainnya.
Spade bahkan membuka jalan bagi desainer lainnya seperti Tory Burch dan Jenna Lyons dari J.Crew.
"Kate Spade memiliki sebuah bakat untuk memahami apa yang ingin dipakai dan dimiliki oleh perempuan di seluruh dunia," kata Anna Wintour, editor Vogue dan direktur artistik Conde Nast dalam pernyataannya dikutip dari
NY Times. '
Tanggalkan' Nama SpadeHanya saja sejak tahun lalun Kate Spade sudah tak lagi 'memerintah' di label yang membesarkan namanya ini. Kate Spade New York kini berada di bawah perusahaan Coach Inc (Tapestry).
Kate dan Andy pun memutuskan untuk membangun 'kerajaan baru' di bawah bendera Frances Valentine di 2016. Nama ini diambil dari nama anak mereka Frances Beatrix Spade yang berusia 13 tahun.
Bahkan, saat itu, Kate memutuskan untuk memakai nama keluarganya kembali dan menanggalkan nama Spade. Kate Spade 'mengganti' namanya kembali menjadi Kate Valentine.
Lauren Sherman dari Business of Fashion mengatakan perubahan ini dimaksudkan untuk membedakan semua hal yang dilakukannya. Artinya, dia tidak ingin menyatukan bayang-bayang kesuksesan Kate Spade dengan Frances Valentine. Ini juga menggambarkan fokusnya saat ini.
"Namanya benar-benar berbeda, dan tujuannya untuk memisahkan dua dunia yang berbeda ini," kata Sherman.
"Frances adalah nama keluarga dari ayah saya. Kakek, ayah, kakak, dan putri saya adalah Frances," kata Kate kepada
WWD kala itu.
"Dan Valentine adalah nama tengah ibu dari ayah saya karena dia lahir di hari Valentine."
(chs)