Tips Menyelamatkan Diri dari Arus Tarik di Pantai

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jul 2018 11:49 WIB
Saat cuaca berangin, ombak di pantai bakal menggulung lebih kuat. Waspada dengan arus tarik yang bisa membahayakan keselamatan.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh dua lautan, yaitu Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Posisinya juga berada di garis Khatulistiwa, sehingga kondisi pasang surut, angin, gelombang, dan arus laut di perairannya cukup besar.

Sebagai negara maritim, pantai adalah salah satu kawasan yang akrab dengan kehidupan penduduk Indonesia. Bahkan banyak masyarakat yang menyandarkan hidupnya kepada laut, baik itu nelayan ataupun pembudidaya.

Selain itu sektor pariwisata di kawasan pesisir juga berkembang. Olahraga ekstrem seperti selancar, dayung, selancar angin, dan menyelam kini menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya tidak banyak wisatawan yang membekali diri dengan pengetahuan dasar tentang kawasan pesisir, sehingga tidak sedikit kejadian yang berakhir pada musibah.

Salah satu hal yang patut dipahami adalah arus laut yang datang bersama ombak.

Pimpinan Sukabumi Surfing Association (SSA), Diki Zulfikar, menjelaskan sedikit tentang arus dalam buku materi 'Surfing Guide Training 2018'.

Dijelaskannya arus merupakan aliran air yang bergerak ke tempat yang lebih rendah untuk mencari persamaan level permukaan air. Hal itu merupakan sifat alami air.

Besar kekuatan tarik bisa dari tidak terasa hingga cepat, tergantung dari besar kecilnya ombak yang datang atau dari besar kecilnya jumlah air yang berpindah.

Diki mengatakan ada berbagai jenis arus di pantai, namun yang menjadi momok adalah arus tarik.

Dikatakannya arus ini memiliki beberapa ciri, salah satunya perbedaan warna air yang biasanya berwarna keruh akibat terkeduknya dasar pantai.

Ciri lainnya terdapat buih atau busa yang terjadi di luar garis ombak.

Arus tarik juga bisa terlihat dari banyaknya kotoran di permukaan air. Airnya terlihat beriak, sementara air di sekelilingnya tenang.

Lalu di dasar laut, di mana arus ini melewati air, terdapat saluran berdinding gundukan pasir yang lebih dalam dari sekelilingnya.

Cara Selamat

Diki mengimbau jangan langsung panik saat tertarik arus tarik.

Jangan habiskan tenaga dengan berusaha melawan tarikan. Cukup diam dan apungkan badan, biarkan arus menarik badan keluar.

"Setelah terasa tarikan berkurang, barulah secara perlahan berusaha berenang kembali menuju pantai," tulis Diki.

Untuk yang bisa berenang yang baik, berenanglah dengan sudut 45 derajat memotong arus setelah terasa di luar daerah arus. Lanjutkan berenang menuju pantai.

Sedangkan untuk seseorang yang kemampuan berenangnya kurang baik, coba berenang sejajar garis pantai sejauh 40 meter baru mengarah menuju pantai.

Sebelum berenang menuju pantai, coba rasakan dengan kaki apakah teraba gundukan pasir (biasanya berada di pinggiran saluran aliran arus).

Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan apakah benar-benar telah berada di luar daerah arus. 

"Jika sudah terasa, teruslah berenang menuju pantai," tulis Diki.

(agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER