Waspada Gelombang Panas di Jepang Bulan Ini

REUTERS | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jul 2018 16:13 WIB
Jepang sedang dilanda gelombang panas yang mencapai suhu 41,1 derajat Celcius sejak pertengahan bulan Juli.
Turis di Tokyo, Jepang, yang berteduh di bawah payungnya. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Turis Indonesia sedang gemar-gemarnya berwisata ke Jepang. Bagi yang berekspektasi bisa berkeliling manja di Negari Matahari Terbit selama bulan ini, siap-siap merasakan hawa gerah yang amat sangat.

Dikutip dari Reuters pada Rabu (25/7), Jepang sedang dilanda gelombang panas yang mencapai suhu 41,1 derajat Celcius sejak pertengahan bulan Juli, puncak musim liburan musim panas di sana.

Di Tokyo, gelombang panas telah menewaskan sebanyak 23 orang dan menyebabkan ratusan orang dilarikan ke rumah sakit akibat dehidrasi dan kelelahan berada di bawah sinar matahari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhu yang kurang lebih sama juga terasa di Kyoto, Saitama, dan Kochi.

Gelombang panas juga memaksa penyelenggara festival tahunan besar, Gion Matsuri, menunda acara tersebut yang sekiranya bakal digelar pada hari Minggu kemarin.

Pemerintah Jepang mengimbau agar penduduk dan turis yang berkegiatan di luar ruang agar tetap menjaga kesehatan selama gelombang panas berlangsung.

Minum air putih dan beristirahat yang cukup menjadi kunci untuk tetap fit hingga matahari terbenam.

Jangan juga memaksakan melakukan kegiatan turisme yang membuat tubuh terjaga terlalu lama.

Usahakan memberi waktu istirahat yang lebih panjang dari biasanya, misalnya saat bersepeda atau mendaki bukit.

Dikutip dari Cosmos Magazine, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menjelaskan gelombang panas terjadi ketika suatu daerah memiliki suhu setidaknya lima derajat Celsius lebih tinggi daripada rata-rata suhu maksimum biasanya dalam kurun waktu 30 tahun, selama minimal lima hari berturut-turut.

Fenomena ini paling sering terjadi di musim panas, ketika sistem tekanan tinggi meliputi sebuah bagian pada lapisan atmosfir bumi.

Mengutip layanan prakiraan cuaca nasional Inggirs Met Office, tekanan tinggi ini bergerak lambat dan dapat bertahan di suatu area selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.

Gelombang panas dapat berdampak pada kesehatan manusia, terutama lansia, anak-anak, dan para penderita penyakit kronis.

Selain itu, orang-orang yang menghabiskan banyak waktu terpapar sinar matahari seperti atlet dan orang yang bekerja di luar ruangan juga berisiko terkena dampak gelombang panas.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER