Jakarta, CNN Indonesia --
Arena of Valor (AOV) yang didirikan oleh Tencent terpilih untuk menjadi salah satu game yang didemonstrasikan dalam ajang Asian Games 2018. Tencent pun berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan satu-satunya game mobile bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) ini.
Tencent berencana akan menginvestasikan setidaknya USD 500 ribu atau setara Rp 7,3 miliar setiap tahun untuk menjamin para pemain dan pelatih dari AOV Indonesia.
"Kami akan bekerja dengan semua partner Tencent demi membangun sistem kompetisi yang komprehensif, melahirkan banyak pemain berbakat, dan membentuk lingkungan yang mandiri untuk klub-klub profesional di seluruh Indonesia," ujar AOV Global eSports Director, Icy Liu dalam konferensi pers yang digelar di The Ritz-Carlton, Jakarta pada Senin (27/8/2018) lalu.
Icy Liu menjelaskan secara lebih detail rencana dukungan yang akan diberikan oleh Tencent kepada AOV Indonesia. Menurut Icy, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh para pemain di industri eSports di Indonesia yaitu sistem turnamen yang tidak cukup substansial, kurangnya fasilitas untuk mengembangkan bakat di bidang eS
ports, serta pengelolaan klub profesional yang kurang baik.
 Foto: dok. Tencent AoV |
Untuk membantu mengatasi berbagai masalah tersebut, Tencent menghadirkan berbagai program yaitu AOV Four Nations Invitational Tournament, AOV Esports Academy, Caster Hunt, Online Training, Offline Face to Face Communication, More Exposure of Esports Club and Salary for Coach. Dengan program ini, Tencent dan Garena berharap tidak hanya bisa meningkatkan kemampuan
technical level para pemain AOV, tapi juga meningkatkan
awareness dan
profit mereka di dunia eSports.
Tencent juga berencana untuk menghadirkan turnamen AOV terbaru yakni AOV Star League Season 2. Bagi pemain yang berhasil menang, Tencent menyediakan hadiah yang jauh lebih besar.
"Hadiah untuk AOV Star League Season 2 akan menjadi hadiah terbesar untuk kompetisi eSports di Indonesia. Hadiahnya sebesar Rp 2,6 miliar," ujar Head of AOV Indonesia eSports, Edwin.
 Foto: Dok. Tencent AoV |
Indonesia memang menjadi pasar yang potensial bagi Tencent. Riset dari PricewaterhouseCoopers menunjukkan Indonesia akan mengalahkan Jerman dan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada 2030.
Berdasarkan fakta tersebut, Head of AOV Marketing Director Fenfen You mengungkapkan keyakinan Tencent bahwa industri eSports di Indonesia bisa bangkit dan berkembang lebih pesat.
"Di antara lanskap global kami, Indonesia selalu menjadi pasar yang strategis bagi kami. Arena of Valor akan melakukan yang terbaik untuk mengeksplorasi masa depan eSports di Asia dan melangkah menuju sesuatu yang belum pernah orang lain lakukan sebelumnya. Indonesia adalah salah satu target negara bagi kami," ujarnya.
 Foto: Dok. Tencent AoV. |
Mantan pemain profesional bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat pun ikut hadir mendukung acara ini. Sebagai olahraga baru di Asian Games 2018, Taufik menjelaskan bahwa game eS
ports ternyata memiliki beberapa kesamaan dengan olahraga tradisional di Asian Games pada umumnya.
"Menurut saya, baik atlet olahraga tradisional maupun atlet dieSports, kami sama-sama berjuang untuk suatu tujuan, berjuang untuk keinginan. Kami ingin diakui oleh dunia, kami ingin menang untuk negara. Sebagai atlet, kami merencanakan karir kami dengan ambisi untuk kompetisi, mengetahui apa yang kami inginkan, dan terus berjuang untuk apa yang kami kejar," jelasnya.
 Foto: Dok. Tencent AoV |
Acara konferensi pers ini dihadiri oleh Chairman of IESPA Eddy Lim, Head of AOV Marketing Director Fenfen You, AOV Global Esports Director Icy Liu selaku, atlet-atlet timnas AOV Indonesia dan Thailand, serta perwakilan dari klub eS
ports profesional EVOS ID, GGWP ID, BTR dan RRQ yang telah berkontribusi ke dalam perkembangan AOV eS
ports di Indonesia. (adv/adv)