Jakarta, CNN Indonesia -- Sensasi mengeluarkan asap dari mulut sempat menjadi tren yang digandrungi belakangan. Namun, asap itu bukan sulap, melainkan berasal dari makanan penutup yang disajikan dengan nitrogen cair atau biasa disebut dengan istilah 'makanan berasap'.
Nitrogen cair adalah nitrogen yang berada dalam keadaan cair dan bening pada suhu tubuh yang sangat rendah. Ia akan mendidih pada suhu -196 derajat Celcius. Zat kimia yang satu ini dihasilkan dengan distilasi fraksional udara cair. Nitrogen cair sering disingkat LIN (
liquid nitrogen).
Beberapa tahun ke belakang, sederet produk makanan dan minuman berlomba-lomba membungkus sajiannya dengan nitrogen cair. Sebut saja es krim, sereal, hingga minuman serupa koktail. Asap yang dikeluarkannya membikin orang berbondong-bondong mencarinya untuk merasakan sensasi dinginnya yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kini Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan peringatan soal potensi bahaya makanan berasap. "Dalam beberapa kasus, bahaya akibat makanan penutup dengan nitrogen cair itu bisa berujung pada kerusakan kulit dan organ dalam tubuh," tulis FDA. "Luka bisa terjadi lantaran suhu sangat rendah yang ada dalam makanan."
Tak cuma itu, potensi bahaya juga muncul ketika seseorang menghirup uap yang dikeluarkan oleh makanan dan minuman berasap. Uap yang dihasilkan dapat berpengaruh pada pernapasan, khususnya bagi orang-orang dengan gangguan asma.
Kendati demikian, FDA tak menyebut dengan rinci seperti bagaimana bahaya itu bisa timbul. FDA juga tak menyebutkan berapa banyak laporan kasus yang diakibatkan oleh makanan dan minuman bernitrogen cair.
[Gambas:Instagram]"Kami hanya berharap laporan ini bisa membantu para
stakeholder untuk memberikan pemahaman soal bahaya penggunaan nitrogen cair pada perusahaan-perusahaan makanan," ujar Juru Bicara FDA, Peter Cassel dalam laman Twitternya, mengutip
CNN.
Kasus akibat nitrogen cair ini sebenarnya telah beberapa kali terjadi. Tahun 2017 lalu, seorang gadis berusia 14 tahun harus dilarikan ke rumah sakit setelah mencicipi makanan berasap itu. Dampak berasap dari nitrogen cair itu melukai ibu jarinya hingga mengakibatkan infeksi.
"Dokter harus memotong ibu jarinya, membuka kulit mati, dan mengeluarkan infeksinya," ujar sang nenek, mengutip
New York Post. Suhu ekstrem yang dimiliki nitrogen cair ini diketahui bisa mengakibatkan luka bakar dan kerusakan parah pada jaringan kulit.
(asr/chs)