Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata memeroleh
The Best Ministry of Tourism dari National Tourism Organization (NTO) di ajang TTG Travel Awards 2018.
Penghargaan itu pun mendapatkan apresiasi dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita). Ketua Umum Asita Asnawi Bahar menuturkan penghargaan merupakan pengakuan pihak lain sehingga kepercayaan diri bisa meningkat.
"Kemenangan-kemenangan tersebut akan meningkatkan
self confidence dan membawa kita untuk yakin menuju kemenangan berikutnya," kata Asnawi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan Asita akan menindaklanjuti hal tersebut dengan promosi yang inovatif dan gencar untuk dilakukan. Wonderful Indonesia sendiri dinilai membawa perubahan signifikan bagi pariwisata yakni membukukan devisa mencapai Rp203 triliun pada 2017.
Asnawi menuturkan kenaikan kontribusi pariwisata bisa mencapai 35-40 persen dan kian optimistis kontribusi untuk pertumbuhan nasional mencapai 10-14 persen. Dia menegaskan pariwisata merupakan sektor yang layak investasi sehingga harus diimbangi dengan inovasi baru.
Di sisi lain, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB mencapai 5 persen pada tahun lalu, naik dari 4,5 persen dari 2016. Sedangkan tenaga kerja yang terserap mencapai 12 juta orang, naik dari sekitar 11,8 juta pada 2016.
Target lainnya adalah devisa dari sektor pariwisata bakal mencapai Rp223 triliun pada 2018 dan naik menjadi Rp280 triliun tahun depan. Penyerapan tenaga kerja sendiri diproyeksi menjadi 12,6 juta orang pada tahun ini dan menjadi 13 juta orang pada 2019.
Komitmen JokowiMenteri Pariwisata Arief Yahya pun menyampaikan optimisme terkait dengan penghargaan yang diterima lembaga yang dipimpinnya itu. Salah satunya, kata dia, adalah karena Presiden Joko Widodo yang sangat memperhatikan sektor pariwisata.
"Ini semua karena Presidennya sangat
concern terhadap pariwisata. Di era Presiden Joko Widodo, pariwisata ditempatkan sebagai sektor unggulan, selain infrastruktur, maritim, pangan, dan energi," kata dia.
Dia menuturkan Jokowi pun sudah mengunjungi pelbagai destinasi wisata di Tanah Air macam Raja Ampat, Labuan Bajo, Lombok hingga Danau Toba. Arief menyatakan hal itulah yang disebutnya sebagai komitmen dari CEO di sektor pariwisata.
"Tugas CEO itu menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya, baik manusia maupun
budgeting. Karena itu di pariwisata, ditempatkan orang terhebat dan didukung anggaran meskipun masih terbatas, tapi sedikit naik," katanya.
(asa)