Jakarta, CNN Indonesia --
Bencana alam bisa terjadi kapan saja, termasuk letusan
Gunung Anak Krakatau yang tak bisa diprediksi. Warga perlu
siap siaga menghadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.
Status Gunung Anak
Krakatau kini naik menjadi
level III atau Siaga pada Kamis (27/12). Warga diminta waspada dan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius lima kilometer.
Dalam peristiwa letusan gunung api, ada beberapa bahaya yang patut diwaspadai. Sebut saja awan panas yang berupa gulungan awan campuran gas, pasir, dan batu hasil letusan. Selain itu ada pula lontaran batu atau material gunung api dengan diameter kurang dari 10 sentimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, ada hujan abu yang merupakan hasil letusan, baik dari awan panas maupun jatuhan
piroklastik yang berterbangan mengikuti arah angin. Lalu, ada pula lava, gas beracun, dan lahar yang mematikan.
Meski waktu letusan tak bisa diprediksi, tak ada salahnya bagi Anda--warga yang tinggal di sekitar gunung api--untuk mengetahui beberapa langkah
kesiapsiagaan sebelum, saat, dan setelah letusan.
Berikut langkah-langkah
kesiapsiagaan letusan gunung api diambil dari publikasi
Safety Sign Indonesia berjudul
Panduan Kesiapsiagaan Bencana Alam.
Sebelum letusan gunung api1. Anda perlu mengenali dan mewaspadai beberapa tanda letusan yang muncul. Beberapa tanda letusan yang bisa Anda waspadai di antaranya peningkatan suhu lereng gunung, sumber mata air yang mengering, gempa
tremor, banyak hewan turun gunung, dan sering terdengar gemuruh.
2. Menutup pintu dan jendela. Hal ini dilakukan untuk menghindari hujan abu masuk ke dalam rumah.
3. Mematikan peralatan listrik.
4. Siapkan perlengkapan darurat pribadi seperti senter, makanan dan minuman, kotak P3K, pakaian hangat, dan lain-lain.
5. Ikuti
petunjung dari pihak berwenang. Bila muncul imbauan untuk
mengungki, maka segera lah lakukan.
Saat letusan gunung apiDi dalam rumah1. Pada tingkatan status Awas, warga diimbau untuk segera mengungsi ke tempat evakuasi. Hindari area berbahaya seperti lereng gunung dan lembah.
2. Anda juga perlu menutup mulut dan hidung dengan masker. Jika masker tak tersedia, gunakan kain basah sebagai penutup.
3. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti pakaian berlengan panjang, celana panjang, dan kacamata pelindung. Jika Anda mengenakan lensa kontak, akan lebih baik jika dilepas terlebih dahulu.
Di luar rumah1. Anda perlu melindungi diri dari materi hasil letusan. Akan lebih baik jika Anda mencari tempat berlindung yang aman dan hindari area berbahaya seperti lereng gunung dan lembah.
2. Bila terjadi hujan abu, tutup mulut dengan masker. Jika masker tak tersedia, gunakan kain basah sebagai gantinya.
Setelah letusan gunung api1. Kembali ke rumah bila pihak berwenang mengatakan bahwa kondisi sudah aman dan kembali normal.
2. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik.
3. Tetap lindungi diri dari hujan abu. Salah satunya dengan tetap mengenakan masker atau kain basah untuk menutupi mulut dan hidung.
4. Jika memungkinkan, hindari wilayah yang terkena hujan abu.
(asr/asr)