Jakarta, CNN Indonesia -- ASEAN Tourism Forum (ATF) adalah forum untuk membahas sektor
pariwisata di negara-negara dalam kawasan
Asia Tenggara. Tahun ini acara pertemuan para menteri pariwisata negara-negara ASEAN ini dihelat di Ha Long City, Provinsi Quang Ninh,
Vietnam, mulai 14-19 Januari 2019.
Serangkaian agenda penting akan dilangsungkan dalam perhelatan ini, seperti TRAVEX Tourism Fair, penghargaan pariwisata ASEAN, dan lainnya.
Sebagai tuan rumah, ajang ini merupakan peluang bagi Vietnam untuk meningkatkan posisi dan citra di kawasan dan dunia, serta mempromosikan tempat-tempat dan fasilitas wisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vietnam memiliki banyak destinasi wisata yang eksotis seperti Teluk Ha Long (Quang Ninh), Phong Nha Ke Bang, Son Doong (Quang Binh), Trang An (Ninh Binh), Sapa (Lao Cai), Mu Cang Chai (Yen Bai), Ban Gioc (Cao Bang), hingga pantai-pantai indah yang membentang dari utara ke selatan dengan hidangan laut segar yang lezat.
Selain itu Vietnam menawarkan beragam hidangan unik seperti nem, dan pho, serta warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.
Potensi yang beragam membantu Vietnam mengembangkan lebih banyak jenis pariwisata, termasuk wisata budaya, masakan, hiburan, eksplorasi, dan petualangan untuk memenuhi permintaan wisatawan yang semakin meningkat.
Bermodal beragam produk wisata, keramahan warga, kebijakan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengunjung, pembebasan visa bagi warga negara ASEAN dan pasar utama lainnya, dukungan agen perjalanan dan media, Vietnam ingin menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan industri pariwisatanya.
Mengutip
Antara pada
Senin (14/1), pariwisata Vietnam tumbuh dengan pesat dalam 10 tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dari peringkat Vietnam di posisi ke-enam dunia, dalam pertumbuhan pariwisata berdasarkan kriteria yang dibuat Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) tahun 2017.
[Gambas:Instagram]Pertumbuhan tahunan rata-rata pengunjung internasional Vietnam dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai sekitar 30 persen.
Vietnam juga mampu menarik dana sekitar US$15 miliar (sekitar Rp211 triliun) dari Investasi Langsung Asing ke sektor pariwisatanya pada 2017.
Industri ini pun menciptakan lapangan kerja dan pendapatan langsung bagi sekitar 2,5 juta orang.
Pariwisata secara bertahap menjadi sektor ekonomi utama yang memiliki kontribusi langsung terhadap pendapatan negara Vietnam.
Pada 2018, Vietnam menyambut lebih dari 15 juta pengunjung internasional. Hal ini lebih besar jika dibandingkan pada 2017, yang mencapai angka 13 juta.
Total pendapatan dari pariwisata negara ini pada 2018 mencapai nyaris US$2,6 miliar (sekitar Rp36,7 triliun).
Sementara itu pada 2017 ada sekitar 81 ribu wisatawan Indonesia datang ke Vietnam, atau meningkat 16 persen dibandingkan 2016.
(agr/ard)