Jakarta, CNN Indonesia -- Gemulai lenggok para aktris yang dipadukan dengan kedipan mata atau 'layangan' kecupan berterbangan saat para selebriti berjalan menuju karpet merah
Oscar 2019. Slit tinggi di gaun, belahan dada rendah, punggung '
backless', sampai pose ajaib semuanya dipamerkan demi memuaskan kilatan kamera para pemburu foto dan juga memamerkan
fesyen mereka. Para bintang harus sempurna.
Penghargaan musik dan film seperti bergengsi di dunia seperti Oscar, Grammy, Golden Globes, Brit Awards tak sekadar jadi ajang pamer prestasi dan perlombaan untuk menjadi yang terbaik lewat lagu, musik, dan akting para selebriti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu, ada bagian itu sebagai acara utama. Namun tak dimungkiri kalau para bintang ini juga harus terlihat sempurna lewat tampilannya. Busana, aksesori, sepatu, dan lainnya harus terlihat sempurna saat maju ke panggung untuk menerima piala. Tak pelak, karpet merah yang digelar untuk menyambut para bintang sebelum masuk ke
venue penghargaan pun jadi ajang
fashion show.Desainer-desainer terbaik dari beragam rumah mode digandeng. Pengarah gaya terbaik diburu seantero negeri bahkan internasional demi tampilan terbaik para bintang.
Anda mungkin tinggal menikmati bagaimana gaya para selebriti di karpet merah. Namun bagi para selebriti, perjuangan untuk tampil menjadi yang terbaik di karpet merah bukanlah hal mudah - terutama untuk
stylist para selebriti tersebut-
Buat para
stylist selebriti, musim penghargaan seperti layaknya maraton. Musim penghargaan ini berati maraton ketahanan fisik dan ide kreatif yang dimulai di bulan Agustus (Festival Film Venice) sampai Academy Awards atau Oscar di Februari. Ratusan pemutaran film perdana, diskusi,
after party, sampai acara penghargaannya sendiri. Belasan gaun, aksesori, sampai sepatu harus dipadukan. Tak boleh ada pengulangan.
"Oscar adalah hal yang sangat berat karena ini adalah final dari semua penghargaan dan semua selebriti ingin punya momen terkuat mereka," kata Jill Lincoln, duo
stylist Jill and Jordan yang penah menangani Jennifer Lawrence, Rachel Brosnahan, dan Anna Kendrick, dikutip dari
CNN.
Hal ini membuat para
stylist harus benar-benar mengenal para selebriti demi mendapatkan busana yang sesuai untuk bentuk dan proporsi tubuhnya.
"Ada begitu banyak gaun untuk dipilih, dan ada banyak orang yang membuat gaun untuk
red carpet. Ketika Oscar sudah dimulai, kami sudah melihat semuanya," kata Jordan Johnson dari Jill and Jordan.
Meski demikian, para pengarah gaya tak bisa bersantai-santai. Pertarungan busana bisa sangat sengit.
Stylist-stylist senior yang mapan bisa punya satu daftar dan panggilan cepat ke desainer terkenal untuk meminta mereka mengamankan gaun impian klien mereka. Sementara yang lain? Harus bertarung dengan
stylist lainnya untuk mendapatkan gaun. Jika tidak dapat, mereka harus bekerja keras lagi dari awal.
Stylist Jennifer Lopez, Rob Zangardi dan Mariel Haenn tahu kalau J.Lo akan memandu Oscar tahun lalu, pasangan
stylist ini langsung menghubungi desainer papan atas seperti Zuhair Murad, Versace, Oscar de la Renta, sampai Elie Saab. Dengan segera, mereka pun dibanjiri dengan hadiah berupa sketsa khusus dari semua koleksi couture mereka, bahkan sebelum gaun-gaun ini dibuat.
"Saat ini, kami mengecilkan pilihannya menjadi lima buah saja. Saya pikir kami mendapatkan semua gaun yang diinginkan banyak orang dari setiap koleksi yang ada," kata Zangardi sambil malu-malu.
"Jen akhirnya mengenakan salah satu koleksi couture Ralph & Russo dan dia masih punya dua gaun lagi untuk pesta Oscar dan pesta Vanity Fair. Jadi punya beberapa gaun bukanlah hal aneh. Kami tak pernah tahu apa yang akan dia lakukan untuk dipakai sampai malam hari."
Lalu apa timbal balik atau keuntungan yang akan didapatkan oleh desainer tersebut? Kepopuleran dan
brand awareness tentu saja. Bayangkan saja busana buatan Anda dipakai selebriti terkenal di karpet merah ajang penghargaan dunia. Ribuan kilatan kamera wartawan dari seluruh dunia sampai wawancara soal busana yang dipakai, bisa menjual nama label busana.
 Foto: REUTERS/Mario Anzuoni Lady Gaga di Oscar 2019 |
"Ada dampak yang sangat besar ketika seseorang menyebutkan nama kami di karpet merah," kata desainer Christian Siriano dikutip dari
New York Post.
"Penjualan akan meningkat, industri akan dipromosikan. Ini berjalan dua arah. Ketika selebriti merasa cantik atau kuat, orang-orang akan langsung tertarik. Ini akan membantu menyampaikan pesannya, baik politik atau film baru. Aktris akan membuat kami lebih terlihat, tapi kami juga membuat mereka lebih diperhatikan. Ini dua arah."
 Brie Larson (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni) |
Namun tentu ada beberapa perjanjian yang harus diperhatikan. Beberapa rumah mode dan desainer melakukan perjanjian khusus dengan selebriti. Ketika Lincoln dan Johnson mendandani J.Law pertama kalinya, dia bekerjasama dengan Dior dan menandatangani kontrak tiga tahun senilai US$15-20 juta. Selain itu, J.Law juga harus mengenakan busana rancangan Dior untuk acara karpet merah.
"Ini sangat memudahkan ketika klien Anda harus mengenakan desainer tertentu (di bawah kontrak kerjasama) dan bekerjasama dengan Anda untuk menciptakan sesuatu," kata Johnson yang beberapa kali ke Paris bersama Lawrence untuk memilih gaun.
"Saya akan membahas dengan klien tentang apa yang ada di pikiran mereka. Melihat beberapa gambar dan memakainya sebagai acuan. Kami akan bolak-balik ke desainer, mereka akan mengirim sketsa, memilih kain, sampai tahap toile yaitu saat mereka membuat replika untuk klien sebelum membuat gaun yang sesungguhnya dipakai."
Hanya saja, menjadi bintang bukan jaminan kalau mereka bakal dengan mudah mendapatkan busana dari para desainer.
Bintang seperti Megan Mullally, Leslie Hones, dan Melissa McCarthy berusaha lebih keras untuk menemukan busana yang sesuai dengan ukuran mereka. Bukan cuma soal ukuran, kepopuleran seseorang juga jadi tantangan tersendiri untuk para stylist menemukan gaun terbaik untuk klien selebritinya.
Hal ini dialami oleh Sophie Lopez yang bekerjasama dengan Yalitza Aparicio - bintang dari Roma di musim ini-, perjuangan untuk mendapatkan busana dari desainer untuk Aparicio tidaklah mudah pada awalnya.
"Anda mengambil risiko dengan mengambil klien ini. Sementara bintang-bintang besar meminta gaun yang sama. Awalnya sulit (bekerja dengan Aparicio), tapi tentu saja semuanya jadi lebih mudah Golden Globes," katanya.
"Roma memenangkan
Best Film Foreign Language, dan sekarang juga ada nominasi untuk aktris terbaik di Academy Awards, itu jadi jauh lebih mudah."
(chs)