Jakarta, CNN Indonesia --
Baik di lapangan ataupun taman bermain, anak-anak di semua usia tetap berisiko mengalami cedera otak traumatik. Cedera itu bisa menyebabkan masalah fisik jangka panjang, emosional, dan kognitif jangka panjang. Apalagi perkembangan sistem saraf muda pada anak serta tengkorak yang tipis membuat mereka memiliki risiko lebih tinggi.
CDC mengatakan anak laki-laki memiliki peluang dua kali lebih tinggi dibandingkan anak perempuan untuk mengalami cedera otak. Risiko juga meningkat seiring bertambahnya usia, dengan anak di usia 10 dan 17 tahun memiliki persentase tertinggi.