Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa suruh datang Jakarta?
Jakarta kata orang hanya bisa membuat orang stres dan pusing. Jakarta, si kota Metropolitan mengingatkan banyak orang dengan keriuhan, kemacetan, dan pekerjaan tak ada hentinya.
Kalau tidak untuk banyak orang, ya setidaknya itu buat saya. Buat saya, Jakarta itu bukan tempat yang menenangkan apalagi untuk liburan. Buat saya Jakarta itu memusingkan, apalagi di kawasan SCBD, pusat distrik perkantoran, tempat jutaan uang dan lembaran kertas saham serta dollar 'bertebaran.'
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi tampaknya saya salah. Kawasan SCBD Jakarta Selatan nyatanya masih punya tempat yang menyenangkan untuk liburan.
Selain mal mewah dengan harga fantastis dari label fesyen kelas atas, restoran mewah, klub malam, kawasan ini juga punya hotel baru, Alila SCBD. Ini adalah salah satu hotel baru dari grup Alila.
Memang hotel ini sebenarnya diperuntukkan bagi para
bleisure alias pe-business leisure. Pasalnya posisinya memang ada di pusat bisnis Jakarta dan dikepung oleh hutan beton yang tinggi.
Sekilas saya sempat
underestimated dengan hotel ini. Bagian luarnya tak tampak seperti hotel mewah pada umumnya. Yang pasti bangunan yang memiliki desain bangunan seperti bangunan yang belum selesai sempurna dengan 'palang' melintang tumpang tindih di bagian luarnya dengan detail warna abu-abu, tak terlihat menyolok.
Tulisan nama hotelnya pun tak terlihat jelas. Jadi buat Anda yang ingin datang ke sini harus berhati-hati agar tak terlewat.
Sapaan ramah dari beberapa petugas keamanan yang menuntun anjing penjaga mengarahkan saya ke pintu masuk pejalan kaki. Salah satu nilai plus untuk saya, hotel ini 'ramah' pejalan kaki karena jarak dari jalan utama SCBD tak terlalu jauh dari pintu masuk hotel.
Namun 'aneh,' saya tak merasakan bayangan hotel dengan meja resepsionis panjang dan penerima tamu berpakaian blazer dan rok seperti pada umumnya. Beberapa meja bundar kecil dengan laptop di atasnya dan dijaga oleh wanita berpakaian gaun santai. Mereka menyapa saya dan langsung menyiapkan kamar pesanan saya dengan cepat.
 Lobi Hotel Alila SCBD. (CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti) |
Lobinya sendiri ditata dengan sangat
artsy. Kata anak-anak sekarang, tempatnya
Instagramable dengan hiasan dinding berukuran besar dan pajangan-pajangan dinding kuno milik si empunya hotel.
Saya menginap di lantai 9, lantai yang cukup tinggi buat saya. Namun ini akan menyenangkan karena saya bisa melihat pemandangan hutan beton Jakarta dari ketinggian ini.
Saya tak salah, kamar saya persis menghadap ke arah Mal Pacific Place, lot 8 SCBD, dan juga kawasan Gatot Subroto.
Kamar ini sendiri berukuran cukup luas. Namun dibagi menjadi beberapa ruangan besar seperti
closet, kamar mandi, dan ruang tidur. Sayang, tak ada balkon alias teras di tiap kamar di hotel ini. Mungkin takut bising karena lingkungan sekitarnya.
 Kamar di Alila SCBD. (CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti) |
Hampir separuh dari ruangan ini dihabiskan untuk kamar mandi. Kamar mandi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
bathtub,
wc, dan
shower. Semuanya dalam ukuran besar. Sekat pembatas antar toilet,
bathtub, dan wc ini dibatasi oleh pintu kaca transparan. Jadi butuh keberanian besar kalau Anda mau
sharing kamar mandi.
Buat saya pribadi, kamar mandi memang jadi
point of interest tersendiri. Di sini saya bisa duduk merenung di toilet sambil memandang gedung pencakar langit dan birunya langit Jakarta hanya dengan dibatasi dengan kaca bening dan
vertical blind kayu berwarna cokelat.
Berendam di
bathtub luas dengan gelembung sabun sambil memandang gedung tinggi juga jadi aktivitas yang menenangkan saat akhir pekan, walaupun saat itu lokasi saya berada di tengah pusat bisnis Jakarta.
Ah tapi sayang, kenikmatan berendam saya sedikit terganggu karena adanya suara lantang yang bising dari luar. Memang suaranya tak terlalu lantang, tapi cukup keras sampai menembus kaca bening di lantai 9 kamar saya.
 Kamar mandi Alila SCBD. (CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti) |
Usai berendam, saya memutuskan untuk makan malam di restoran hotel Vong Kitchen di lobi. Vong Kitchen sendiri merupakan restoran yang dikepalai oleh eksekutif chef Cedric Vongerichten. Restoran ala Western ini memiliki desain restoran bergaya vintage modern dengan sentuhan elegan.
Grilled octopus,
aranchini fontina fritters,
market eggplant parmesan, dan
trout.
Grilled octopus-nya tak boleh dilewatkan, sensasi rasa panggangan dengan
crust renyah namun tak gosong terasa menyempurnakan daging gurita berwarna putih bersih dan empuk. Tambahan pelengkap lainnya seperti bawang bombai iris yang terkaramelisasi terasa menambah enaknya sajian ini.
Oh ya, sebagai pencuci mulut,
salted caramel sundae. Ini adalah es krim rasa
salted caramel dengan tambahan popcorn manis yang renyah. Rasanya tak terlalu manis dengan tambahan sensasi asin di dalamnya.
Malam semakin larut, namun belum usai. Buat Anda yang suka berpesta atau sekadar ingin menenggak 'panasnya' minuman beralkohol, Vong Kitchen juga punya bar kecil di bagian samping restorannya. Para bartender cekatan dengan sigap meracik semua minuman favorit Anda.
 Crispy French Toast. (CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti) |
Selain untuk makan malam, sarapan juga dilakukan di restoran ini. Saat sarapan jangan lupa untuk mencicipi
smoothies bowl yang berukuran besar dan
crispy french toast dan juga
egg benedict.Jangan buru-buru nafsu memesan semua menu
ala carte sarapan ini, pasalnya ukurannya sangatlah besar sehingga bisa dijadikan
menu sharing. Ada juga menu buffet, namun hanya beberapa menu saja seperti minuman sampai aneka
pastry.
Tampaknya, ini menjadi sebuah tren baru sarapan di hotel, bisa jadi berguna untuk menghindari banyaknya makanan yang terbuang hanya karena lapar mata.
Seporsi
smoothies bowl, egg benedict, dan
crispy french toast saat sarapan harus kembali dibakar lewat olahraga. Saya memilih untuk menikmati momen bersantai di tepi kolam renang andalan mereka,
catwalk pool.Dinamai
catwalk pool karena bentuknya memanjang seperti
catwalk untuk
fashion show. Kolam renang ini tak punya kedalaman yang terlalu dalam, alias hanya sekitar 1,2 meter saja.
Di sampingnya terdapat jacuzzi dengan air panas untuk Anda yang memilih bersantai sambil ngobrol dibanding berenang membakar lemak. Bersantai di jacuzzi juga menyenangkan sambil memandang langit biru dan tanaman hijau di gedung tinggi hotel ini.
(chs)