Jakarta, CNN Indonesia -- Merayakan Ramadan di
Dubai bisa digolongkan sebagai momen yang cukup menakjubkan, karena di saat itu tradisi budaya Arab terlihat di setiap sudut kota.
Siang hari nampak tenang dan damai, namun setelah matahari terbenam kota ini kembali riuh.
Dalam semangat Ramadan, semua orang yang ada di Dubai dipersilakan untuk bergabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bisa menjadi waktu yang mencerahkan dan semua pengunjung didorong untuk mempelajari lebih lanjut tentang makna dan kebiasaan Bulan Suci.
Untuk benar-benar menemukan pentingnya Bulan Suci dan mempelajari makna di balik berbagai adat dan tradisi, cara terbaik adalah belajar langsung ke sumbernya.
Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mengunjungi Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU), yang terletak di distrik bersejarah Al Fahidi.
Pusat ini didirikan khusus untuk mendidik pengunjung dan ekspatriat tentang budaya Emirati, dan, dengan mantra "Pintu Terbuka, Pikiran Terbuka" (Open Doors, Open Minds), semua pengunjung diundang untuk bertanya dan bergabung dalam diskusi.
Masjid Jumeirah yang memukau juga menyambut tamu non-Muslim enam hari seminggu untuk tur pagi pukul 10 pagi.
Pengunjung diundang untuk memulai tur khusus di sekitar struktur indah yang seluruhnya terbuat dari batu putih dalam tradisi Fatimiyah abad pertengahan, dan mempelajari semua tentang islam mulai dari ritual, tradisi, masakan dan adat istiadat, sembari mencicipi kopi dan kurma tradisional Arab.
Di antara berbagai acara dalam program Ramadan adalah malam berbuka puasa. Beberapa hotel dan restoran di seluruh kota membangun tenda Arab khusus untuk Sahur dan Berbuka Puasa.
Nikmati hidangan khas Arab dan Emirat selama bulan Ramadan dimulai dengan buka puasa, yang dimulai saat senja, yang kemudian mengarah ke sahur yang berlanjut hingga dini hari.
[Gambas:Video CNN] (agr)