Jakarta, CNN Indonesia -- Selama 10 hari terakhir di bulan
Ramadan, umat Islam disunahkan melakukan ibadah iktikaf. Allah menjanjikan banyak keutamaan bagi orang beritikaf termasuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Iktikaf dapat diartikan sebagai berdiam diri di dalam masjid dengan mengharapkan rida Allah. Selain pada 10 malam terakhir Ramadan, Iktikaf sebenarnya dapat dilakukan kapan saja di dalam masjid.
"Iktikaf itu berdiam diri di dalam masjid tidak dalam keadaan tidur ya," kata ahli agama Islam Syafiq Hasyim kepada
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang beritikaf harus memenuhi syarat yang meliputi seorang Muslim, balig dan berakal, serta suci dari hadas. Sementara rukun Iktikaf terdiri dari niat dan berdiam diri di masjid.
"Niatnya yaitu saya niatkan beriktikaf karena Allah," tutur Syafiq yang merupakan pengajar di Universitas Islam Negeri Jakarta.
Tata cara iktikaf dapat dimulai dengan niat dan langsung berdiam diri di masjid. Tidak ada ketentuan berapa lama beriktikaf di masjid.
Kegiatan berdiam diri itu dapat dilakukan dengan banyak amalan. Mulai dari merenung, berzikir, membaca Alquran, hingga bertobat.
"Dapat dilakukan dengan merefleksikan diri di hadapan Allah, mengenai kelemahan atau kebaikan manusia dan juga keagungan Allah. Intinya banyak mengingat Allah," tutur Syafiq.
Allah menjanjikan banyak keutamaan bagi orang yang melakukan iktikaf seperti dijauhkan dari neraka jahanam, terjaga dari maksiat, hingga ampunan dari Allah. Khusus pada bulan Ramadan, orang yang beriktikaf juga meningkatkan peluang mendapatkan malam Lailatul Qadar.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)