Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah
bra bisa menjadi penyelamat kura-kura. Kelompok penyelamat hewan di North Carolina, Amerika Serikat, Carolina Waterfowl Rescue memanfaatkan
pakaian dalam yang tidak terpakai untuk menyelamatkan
kura-kura.Carolina Waterfowl Rescue membuat kehebohan di media sosial karena meminta netizen untuk mengirimkan bra yang tidak pas, sudah lama, atau bekas untuk menyelamatkan kura-kura.
Sebenarnya, bukan bra itu yang diinginkan kelompok penyelamat hewan ini. Melainkan penjepitnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok penyelamat hewan itu memanfaatkan penjepit kutang untuk merekatkan kulit kura-kura yang retak. Ini merupakan metode perawatan ibarat patah tulang.
Cangkang yang retak bakal disatukan menggunakan kawat yang disambung ke penjepit bra agar tetap rekat.
"Ide bra ini datang begitu saja," kata Direktur Carolina Waterfowl Rescue, Jennifer Gordon, dikutip dari
CNN.
Gordon menjelaskan, kelompok penyelamat hewan yang dipimpinnya menyelamatkan hampir semua jenis hewan, mulai dari babi hingga burung hantu. Namun, belakangan kura-kura merupakan pasien yang paling sering dirawat. Kelompok itu bisa merawat 3 hingga 40 kura-kura dalam seminggu.
Tingkat cedera kura-kura akan meningkat saat musim semi, ketika mereka terdorong perairan ke garis pantai tempat mereka bertelur. Kemunculan musiman ini membuat mereka lebih rentan terhadap pemangsa paling umum yakni mobil.
Kura-kura biasanya tertabrak saat menyeberang jalan, atau tertabrak mesin pemotong rumput, dan juga digigit anjing.
Saat hujan, kura-kura juga kerap terhempas dan meningkatkan risiko cedera.
Para sukarelawan biasanya merawat kura-kura dengan ukuran sekitar 35 cm. Kura-kura dapat menghabiskan waktu tiga hingga delapan pekan di pusat rehabilitasi sampai cangkang mereka sembuh.
Mereka lalu akan dilepaskan kembali ke alam. Tentu saja dengan penjepit bra yang sudah dilepaskan.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)