Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah koleksi
shapewear-nya menuai banyak kritik,
Kim Kardashian mengumumkan bakal mengganti kata
'Kimono' yang sebelumnya dijadikan nama produk.
Kecaman dari masyarakat luas--khususnya Jepang--membuat Kim merasa tersinggung. Meski awalnya bersikeras menolak dan mengaku tak bermaksud bersikap tidak menghormati budaya Jepang, model berusia 38 tahun ini akhirnya luluh.
"Saya selalu mendengarkan, belajar, dan menjadi lebih baik. Saya sangat berterima kasih dengan banyaknya perspektif yang kalian tunjukkan pada saya," ujar Kim dalam cuitan Twitter teranyarnya, mengutip
New York Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim menyebut bahwa produk
shapewear itu dibuatnya dengan inklusifitas, keberagaman, dan banyak pertimbangan. "Tapi saya akan meluncurkan produk ini dengan nama yang baru. Akan ada kabar selanjutnya," ujarnya seraya berterima kasih atas dukungan yang diberikan.
Sebelumnya, nama produk
shapewear terbaru Kim, Kimono, mendapat tekanan dari masyarakat Jepang. Tak main-main, Wali Kota Kyoto, Daisaku Kadokawa, juga turut mengecam. Dia menulis surat terbuka yang ditujukan untuk Kim pada Minggu lalu.
"Kimono adalah pakaian tradisional yang kami [masyarakat Jepang] pelihara. Dalam sejarahnya, pendahulu kami telah memperkenalkannya dengan berbagai upaya," tulis Kadokawa.
Kimono, kata Kadokawa, adalah warisan budaya yang sangat dihargai. Kimono melambangkan rasa keindahan, semangat, dan nilai-nilai filosofis Jepang.
[Gambas:Video CNN] (nad/asr)