Jakarta, CNN Indonesia -- Hari Raya Idul adha akan segera tiba. Ada banyak amalan yang dapat dilakukan untuk menyambut Hari Raya
Kurban ini, salah satunya dengan
berpuasa.
Puasa di bulan Dzulhijjah dapat dilakukan pada sembilan hari menjelang Idul adha yang dirayakan setiap 10 Dzulhijjah. Di dalam sembilan hari itu terdapat puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Puasa sunah di bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan. Salah satunya merupakan bagian dari 10 hari yang dicintai oleh Allah SWT atau 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keutamaan 10 hari di bulan Dzulhijjah ini terdapat dalam Alquran Sural A-Fajr ayat 1-2. "Demi Fajar, dan malam yang sepuluh," terjemahan surat Al-Fajr ayar 1-2. Malam yang sepuluh itu dalam tafsir Ibnu Katsir diartikan sebagai 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Setiap amalan pada hari-hari ini dicintai oleh Allah, termasuk berpuasa jelang Hari Raya Idul adha.
"Dalam Hadis Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majid, Rasulullah mengatakan tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari itu atau 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah," ujar KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (1/8).
Ustaz yang akrab disapa Kang Mako itu menyebut amalan sunah, termasuk puasa di bulan Dzulhijjah, dapat dilakukan sejak 1-9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan Jumat (2/8) hingga Sabtu (10/8).
Berikut jadwal puasa sunah di bulan Dzulhijjah:
- Puasa 1-7 Dzulhijjah, 2-8 Agustus 2019
- Puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah, 9 Agustus 2019
- Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, 10 Agustus 2019
Selain berpuasa, Wahyul menyebut amalan lain juga akan sangat diperhitungkan oleh Allah, antara lain berzikir, menyantuni anak yatim, dan memperbanyak amal kebaikan. Pada Hari Raya Iduladha atau hari ke-10 juga sangat disunahkan untuk berkurban.
"Amalan itu akan dibalas pahala yang besar sekali oleh Allah. Pintu ampunan juga terbuka luas," ucap Wahyul.
(ptj/fef)