Jakarta, CNN Indonesia -- Koleksi 3.000 cangkir
kopi, inilah yang dilakukan oleh kolektor cangkir kopi bernama Mesude Isikli. Perempuan yang merupakan seorang Guru Seni dari provinsi Osmaniye, Turki, ini mengaku begitu terpesona akan budaya negaranya dalam meminum kopi.
Di Turki, budaya minum kopi bukan sekadar ajang
gaya hidup. Lebih dari itu, tradisi minum kopi memiliki arti sakral bagi masyarakat Turki. Sampai-sampai, budaya minum kopi di negara yang terkenal dengan kuliner kebabnya itu memiliki kepercayaan mistis.
Salah satu pepatah yang mewakili kepercayaan kalangan pecinta kopi di Turki ialah
a cup of coffee has a credit (of friendship) for 40 years, yang berarti ada nilai persahabatan yang akan terjalin selama 40 tahun saat menikmati kopi bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu pula yang menjadi alasan perempuan yang akrab dipanggil Isikli untuk mengoleksi cangkir kopi pertamanya 12 tahun silam. Walau koleksinya kini mencapai ribuan, cangkir pertamanya terus berada di tempat paling istimewa di raknya.
"Saya dan keluarga benar-benar menyukai kopi. Kecintaan saya pada kopi telah menciptakan rasa ingin tahu terhadap cangkir-cangkir kopi," kata Isikli kepada
CNN. Rasa ingin tahu membuat Isikli menjadi orang pertama di dunia yang selama 12 tahun mendedikasikan hidupnya untuk mengumpulkan 3.000 cangkir kopi unik dengan model berbeda.
Sebagian besar cangkir yang dimilikinya adalah barang antik. Isikli memiliki cangkir yang sudah berusia 120 dan 80 tahun. Menariknya, Isikli tak memperlakukan cangkir-cangkir itu sebagai barang pajangan semata.
"Mereka adalah cangkir yang 'hidup' dan pernah digunakan. Mereka semua memiliki kisah dan kenangan tersendiri," jelas Isikli.
Mengutip beberapa sumber, bagi orang Turki, minum kopi merupakan simbol persahabatan, seni, hingga tradisi. Bahkan, sebagian warga Turki masih menguji kemampuan calon pengantin perempuan dalam membuat kopi.
Kopi yang dibuat pun bukan produk instan, melainkan
fresh grind alias biji kopi baru dihaluskan sesaat ingin minum kopi, lalu diseduh, baru dinikmati. Ini berlaku mutlak demi menjaga kesegaran serta 'kesucian' secangkir kopi.
Terakhir, kopi bisa disajikan selagi hangat, dengan tambahan gula ataupun tidak, sesuai dengan selera penikmatnya.
[Gambas:Video CNN] (dir/ayk)