6 Cara Mengatasi Darah Rendah yang Menyerang Tiba-tiba

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mar 2021 18:26 WIB
Gejala hipotensi beragam, mulai dari dehidrasi hingga problem kesehatan serius. Penting untuk mencari tahu penyebab darah rendah agar pengobatan tepat sasaran.
Meski menyerang siapa saja, risiko tekanan darah rendah biasanya meningkat seiring bertambahnya usia. (Foto: Istockphoto/MStudioImages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hipotensi adalah istilah medis dari penyakit darah rendah. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah sangat rendah, kurang dari 90/60 mmHg. Akibatnya, hampir seluruh tubuh seperti jantung, otak, dan organ vital lain tidak mendapat pasokan darah dan oksigen yang cukup. Darah rendah dapat menyebabkan pusing hingga pingsan, dan beberapa kasus bisa mengancam jiwa.

Tekanan darah normal orang dewasa berada pada kisaran 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa disertai gejala yang mengganggu biasanya tidak menjadi masalah dan tak perlu diobati. Akan tetapi, tekanan darah rendah yang terjadi tiba-tiba bisa menjadi masalah serius, terlebih bagi orang tua. Sebab dampaknya bisa membahayakan keselamatan jiwa.


Jenis darah rendah yang paling umum terjadi adalah hipotensi postural atau lebih dikenal dengan kondisi ketika seseorang yang sedang berbaring atau duduk namun tiba-tiba berdiri. Hipotensi postural disebabkan oleh kegagalan sistem kardiovaskular atau sistem saraf untuk bereaksi secara tepat terhadap perubahan yang mendadak.

Ketika berdiri, darah akan menggenang di bagian tubuh paling bawah yakni kaki. Tubuh bakal langsung mengirimkan pesan ke jantung untuk berdetak lebih cepat supaya mengimbangi penurunan tekanan darah. Jika sinyal tersebut tidak terjadi atau terjadi namun terlalu lambat, hipotensi postural dapat menyebabkan pingsan.

Selain akibat perubahan posisi tubuh yang mendadak, hipotensi postural dapat terjadi ketika seperti dehidrasi, kurang makan, atau terlalu lelah. Selain itu dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, penuaan, pengobatan, faktor makanan dan psikologis, dan alergi.

Adapula kasus hipotensi yang menyerang usai seseorang makan besar yang mengandung banyak karbohidrat. Hipotensi setelah makan bisa berujung pada pingsan karena terjadi penggumpalan darah ke pembuluh lambung dan usus.


Risiko tekanan darah rendah maupun darah tinggi biasanya meningkat seiring bertambahnya usia. Perubahan tekanan darah sejatinya adalah normal sebagai bagian dari penuaan. Selain itu, aliran darah ke otot jantung dan otak pun menurun dengan bertambahnya usia, sering sebagai akibat dari penumpukan plak di pembuluh darah. Diperkirakan 10 hingga 20 persen orang di atas usia 65 mengalami hipotensi postural.

Hipotensi biasanya didiagnosis ketika muncul gejala seperti pusing, mual, keringat dingin, kulit pucat, sulit berkonsentrasi, mudah kelelahan, sering haus, penglihatan kabur, hingga mudah pingsan. Sebenarnya ada banyak faktor yang bisa menyebabkan tekanan darah rendah, seperti faktor usia, efek samping pengobatan, dehidrasi, kondisi cuaca, dan sebagainya. Berikut enam cara mengatasi darah rendah, dilansir dari beberapa sumber.

1. Cukupi cairan tubuh

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengatasi Darah Rendah yang Menyerang Tiba-tiba [EBG] Ketika mengalami gejala darah rendah, cukupi dulu cairan tubuh dengan mengonsumsi banyak air setidaknya dua liter sehari sesuai rekomendasi yang dianjurkan. (Foto: tookapic/Pixabay)


Jangan biarkan tubuh dehidrasi karena komposisi atau kandungan utama dari darah adalah air. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, maka akan memengaruhi volume darah juga. Kondisi ini akan menurunkan volume darah pada arteri dan vena dan menyebabkan terjadinya tekanan darah rendah.

Ketika mengalami tekanan darah rendah, pastikan pertama kali yang dilakukan adalah mencukupi cairan tubuh dengan mengonsumsi air mineral setidaknya dua liter sehari. Bisa juga dilengkapi dengan mengonsumsi makanan tinggi kandungan airnya seperti buah atau sayur.

2. Konsumsi makanan bersodium

Mengatasi Darah Rendah yang Menyerang Tiba-tiba [EBG] Dalam satu sendok satu sendok teh garam meja, terkandung 2.325 mg natrium yang setara dengan 97 persen dari asupan harian yang direkomendasikan. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)


Dokter biasanya menyarahkan untuk membatasi kadar garam dalam menu makanan. Karena natrium dapat membuat tekanan darah melonjak. Namun, lain halnya dengan orang yang memiliki tekanan darah rendah.

Natrium adalah mineral yang dapat menjaga keseimbangan air dalam tubuh serta fungsi kerja otot dan saraf. Selain itu, natrium juga membantu menstabilkan kadar tekanan darah. Natrium akan membuat volume darah meningkat, sehingga jantung mampu memompa lebih optimal untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Akan tetapi, jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan bernatrium karena berisiko gagal jantung, terutama pada orang dewasa. Oleh sebab itu, konsultasikan menu diet kepada ahli gizimu terlebih dahulu.


3. Jangan terlalu lama berdiri

Mengatasi Darah Rendah yang Menyerang Tiba-tiba [EBG] Berdiri terlalu lama dapat menyebabkan aliran darah berkumpul pada bagian bawah tubuh sehingga tekanan darah akan semakin rendah. Usahakan diselingi dengan duduk sebentar. (Foto: Unsplash/Pixabay)

Jika sudah mengetahui bahwa diri Anda mengalami darah rendah, jangan berdiri terlalu lama. Berdiri terlalu lama akan memengaruhi kondisi saraf yang membuat tekanan darah akan menjadi semakin rendah. Saat berdiri selama 3 menit, orang yang mempunyai tekanan darah rendah dapat mengalami penurunan tekanan darah yang lebih cepat dibandingkan ketika dalam keadaan duduk atau berbaring.

Jadi, hindari aktivitas yang mengharuskan Anda berdiri terlalu lama. Usahakan pula untuk tidak berdiri secara tiba-tiba dari posisi duduk atau saat bangun tidur. Setidaknya tarik napas dalam dahulu beberapa saat, kemudian berdiri secara perlahan sambil mengembuskan napas.

4. Minum minuman berkafein

Mengatasi Darah Rendah yang Menyerang Tiba-tiba [EBG] Pusing atau gemetaran bisa disebabkan oleh turunnya kadar gula dalam darah. Kafein yang terdapat dalam kopi dan teh dapat membantu meningkatkan tekanan darah(Foto: IT-STUDIO/Pixabay)

Kafein yang terdapat di dalam kopi atau teh dapat membantu meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu. Ketika tekanan darah turun secara tiba-tiba, minumlah kopi atau teh.
Ini bisa membuat sirkulasi peredaran darah lancar dan menyebabkan peningkatan pendek tekanan darah.

5. Pakai kaus kaki

Mengatasi Darah Rendah yang Menyerang Tiba-tiba [EBG] Jika tekanan darah turun setelah makan, coba gunakan stoking atau semacam pengikat perut agar  membantu mengurangi penggumpalan darah di kaki  dan mengurangi gejala hipotensi ortostatik. (Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)


Gunakan kaus kaki, stocking, atau celana elastis yang ketat. Fungsinya yakni memberikan tekanan kuat pada kaki hingga bawah perut. Metode ini disebut sebagai kompresi.

Tekanan dari kaus kaki atau celana biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan varises dapat membantu mengurangi pengumpulan darah di kaki.

6. Konsumsi obat
Beberapa jenis obat-obatan ada yang dikhususkan untuk pengidap tekanan darah rendah, seperti vasopressin, catecholamine, atau fludrocortisone. Kebanyakan cara kerja obat tersebut adalah dengan meningkatkan volume darah atau mempersempit saluran arteri. Sehingga tekanan darah akan meningkat karena akan ada lebih banyak darah yang mengalir melalui ruang yang lebih kecil.

Dokter sering menggunakan obat midodrine untuk meningkatkan kadar tekanan darah pada orang dengan hipotensi ortostatik kronis. Obat ini bekerja dengan membatasi kemampuan pembuluh darah Anda untuk mengembang, yang meningkatkan tekanan darah.

Akan tetapi, segala sesuatunya harus tetap dikonsultasikan kepada dokter agar mengetahui apakah kandungan obat-obatan yang dikonsumsi selama ini cocok, tidak memiliki kontraindikasi, sekaligus menghindari risiko medis lainnya.

Semoga dengan 6 cara mengatasi darah rendah di atas dapat membantu Anda mengurangi rasa tak nyaman akibat hipotensi yang sewaktu-waktu menyerang di sela beraktivitas.

(fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER