Lingkungan Kerja Pengaruhi Cara Ibu Mendidik Anak

CNN Indonesia
Rabu, 27 Nov 2019 14:00 WIB
Lingkungan kerja 'toxic' dapat membuat ibu bersikap otoriter kepada anak.
Ilustrasi. Lingkungan kerja 'toxic' dapat membuat ibu bersikap otoriter kepada anak. (Foto: yc0407206360/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia kerja tak terlepas dari tekanan dan tantangan. Namun, lingkungan kerja yang kondusif bisa membuat masalah lebih mudah teratasi.

Sebaliknya, lingkungan kerja 'toxic' dapat meningkatkan risiko stres. Lingkungan ini biasanya ditandai dengan rekan kerja yang tak bisa diajak bekerja sama, bos yang selalu marah-marah, kurang penghargaan terhadap karyawan, hingga tekanan pekerjaan yang tak ada ujungnya.

Tak hanya memicu stres, lingkungan kerja 'toxic' ternyata juga dapat memengaruhi sikap orang tua, terutama ibu terhadap anak-anaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dikutip dari Times of India, sebuah penelitian di Carleton University mencoba mempelajari tentang pengaruh perlakuan buruk di tempat kerja terhadap metode pengasuhan ibu.

Peneliti melakukan survey terhadap 146 ibu pekerja dan juga ayah. Ibu diminta untuk berbagi pengalaman pribadi menghadapi lingkungan kerja serta bagaimana mereka mendidik anak.

Kemudian, ayah juga diminta untuk berbagi pandangan apakah istri mereka memiliki kebiasaan buruk saat mendidik anak, seperti terlalu mengendalikan dan mengekang.

Peneliti menemukan adanya kaitan antara perlakuan kasar di tempat kerja dengan pengasuhan anak yang otoriter. Selain itu, survey ini juga membuktikan bahwa lingkungan kerja 'toxic' membuat ibu merasa menjadi pribadi yang kurang layak.

Hal inilah yang membuat ibu cenderung mendidik anaknya dengan lebih ketat dan otoriter, sebagai pembuktian bahwa mereka adalah orang tua yang layak.

Orang tua yang otoriter dalam studi ini digambarkan sebagai orang tua yang menetapkan target yang tinggi terhadap anak mereka. Lalu, mereka menuntut anak untuk mematuhi aturan dan akan menghukum anak dengan tegas bila aturan itu dilanggar, tanpa mendengarkan penjelasan anak.

"Gaya asuh otoriter lebih negatif dibandingkan gaya asuh lainnya. Gaya pengasuhan ini berkaitan dengan sikap negatif pada anak," kata penulis penelitian Dr. Kathryne Dupre.

Sikap negatif itu antara lain anak akan mengasosiasikan kepatuhan dan kesuksesan sebagai bukti cinta. Anak tidak akan mengenal bahwa perhatian dan kasih sayang adalah bentuk cinta sesungguhnya.

Anak juga berpotensi menunjukkan perilaku agresif di luar rumah, merasa takut salah, malu untuk bersosialisasi, mengalami kesulitan dalam dunia sosial karena kurangnya kompetensi sosial, menderita depresi dan kecemasan, hingga kesulitan mengontrol diri.


Dupre menambahkan, anak-anak seharusnya tumbuh di lingkungan yang cukup seimbang antara aturan dan kebebasan bermain. Orang tua perlu memberikan lebih banyak perhatian dan kasih sayang agar anak tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan menyenangkan.

Sayangnya, stres kerja akibat lingkungan kerja 'toxic' justru berpotensi membuat ibu lebih sulit untuk memberikan lingkungan yang seimbang untuk anak-anaknya.

[Gambas:Video CNN] (aul/ayk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER