Dokter Paru: Imun Kuat Kunci Cegah Pneumonia Wuhan

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jan 2020 14:14 WIB
Organisasi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak panik terkait wabah pneumonia misterius di China.
Organisasi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak panik terkait wabah pneumonia misterius di China.(Istockphoto/ Dr_Microbe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak panik terkait wabah pneumonia misterius di China atau pneumonia Wuhan. Erlina Burhan, Pokja Infeksi Pengurus Pusat (PP) PDPI berkata meski di Indonesia hingga kini belum ada laporan terkait pneumonia Wuhan, masyarakat musti tetap waspada.

"[Kami imbau] supaya masyarakat jangan panik. Saya melihat banyak yang panik, minta vaksin," kata Erlina dalam konferensi pers di Rumah PDPI, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (17/1).

Alih-alih mengandalkan vaksin -yang sebenarnya tak ada-, berbagai bentuk pencegahan lain penularan virus korona misterius ini sudah dilakukan oleh Kemenkes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Kemenkes sudah ada edaran mengenai scan atau screening fever di bandara dan pelabuhan. Saya rasa ini bentuk pencegahan tidak hanya dari Wuhan tapi juga dari tempat lain," imbuhnya.

Selain bentuk pencegahan yang dilakukan pemerintah, sebaiknya masyarakat juga mengupayakan pencegahan mandiri yakni dengan penerapan hidup bersih sehat (PHBS) misalnya rajin mencuci tangan, mengenakan masker saat terkena penyakit respirasi (batuk, flu), serta meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun.


"Kita bernapas, kita enggak tahu kita menghirup apa, bisa bakteri, bisa virus. Nah sistem imun perlu ditingkatkan dengan asupan nutrisi seimbang, istirahat cukup," jelas Erlina.

Kebiasaan cuci tangan dengan sabun dianggap sangat efektif sebagai pencegahan agar tidak ada virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Ketua PDPI, Agus Dwi Susanto menambahkan bahwa cuci tangan efektif mencegah infeksi hingga 80 persen lebih.

Pencegahan infeksi melalui cuci tangan, sangat disarankan bagi orang yang berada di wilayah berisiko seperti rumah sakit, transportasi umum, ataupun daerah yang sedang terjadi wabah penyakit seperti di Wuhan, China.

Di akhir 2019, masyarakat dunia dikejutkan dengan kabar wabah pneumonia misterius di Wuhan, China. Mula-mula, 20 orang terinfeksi lalu berkembang menjadi sekitar 50 orang. Peristiwa ini pun dinyatakan sebagai outbreak atau kejadian luar biasa.


Erlina menekankan masyarakat perlu waspada mengingat ternyata mobilisasi orang dari Wuhan cukup banyak ke seluruh dunia. Tak heran jika beberapa negara sudah mulai menunjukkan penyebaran wabah seperti di Hongkong, Singapura, Thailand, dan Korea Selatan. Pun ada pula pesawat dari Wuhan via Bali. (els/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER