Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada yang keliru dengan mencintai atau
mengasihi seseorang. Tapi jika berlebihan sampai-sampai merugikan diri sendiri dan orang di sekitar Anda, ini yang perlu ditelisik. Para bucin atau budak
cinta adalah kelompok yang rawan didera kerugian di tengah hubungan
asmaranya.
Dan menurut Psikolog Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Anna Surti Ariani, mereka yang menjadi budak cinta atau bucin kerap tak sadar. Karena itu harus ada teman atau orang di sekitarnya yang ikut mengingatkan.
Pada tahap inilah, kata Anna, keterbukaan dan kawan bercerita amat diperlukan sebagai
support system atau sistem pendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kalau misalnya, dia lagi butuh banget disayang dan dicintai itu, dia tidak bisa betul-betul berpikir secara rasional. Sehingga, ketika orang yang dia dekati kemudian jadi memanfaatkan misalnya, itu dia nggak betul-betul sadar. Ya dia akan melakukan begitu saja [yang diminta]," terang Anna.
Berikut beberapa risiko atau kerugian yang membayangi para bucin:
1. Kerugian ekonomiPsikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani menuturkan orang yang terjerumus menjadi bucin alias budak cinta sangat rawan dimanfaatkan. Si bucin ini punya kecenderungan akan menuruti apapun permintaan pacar atau gebetan yang berdalih berdasar pada cinta.
Sekalipun saat permintaan tersebut sulit Anda kabulkan. Misalnya karena harga barang yang diminta terlalu mahal atau barang itu susah diperoleh. Kebucinan berpotensi membikin seseorang tak sadar akan itu.
Alhasil, rengekan atau rayuan sang gebetan atau pacar itu meluluhkan si bucin.
"Jadi misalnya, kalau kita dimanfaatkan untuk memberi barang yang mahal banget ya, berarti kan duit kita bisa habis. Atau bahkan kita bela-belain jadi berutang, dan lain sebagainya," tambah Anna.
2. Membahayakan diri sendiriSelain berisiko membuat kantong Anda tipis, kebucinan bisa juga membahayakan diri sendiri. Ada kemungkinan si pacar atau gebetan itu meminta Anda melakukan sesuatu yang tak masuk akal.
Tapi karena saking terbuainya, Anda jadi lupa diri.
"Atau misalnya, kalau harus melakukan sesuatu yang mungkin membahayakan dirinya, itu kan ada risiko luka, ada risiko kecelakaan dan lain sebagainya," tutur Anna lagi.
3. Tidak produktifKarena betul-betul mencurahkan pikiran dan perasaan kepada si dia, Anda mengesampingkan aktivitas lain. Kegiatan belajar, hobi atau pekerjaan Anda jadi nomor sekian setelah si pacar atau gebetan.
Dampaknya, hasil pekerjaan ataupun tugas sekolah pun berantakan karena tidak digarap secara optimal.
4. Abai terhadap diri sendiriCinta terkadang membuat otak manusia mengabaikan kewajiban dan kebutuhan lain. Bahkan untuk merawat diri dan bertanggung jawab terhadap hidup yang sedang Anda jalani.
Para bucin harus berhati-hati karena kondisi ini bisa membuat mereka lupa menggali potensi dan mengembangkan kualitas diri.
"Bahkan sebelum tahap pengembangan diri. Jadi pelaksanaan tugas sehari-hari pun juga nggak optimal. Misalnya, mestinya ni anak belajar, tapi mikirinnya itu melulu. Atau yang mestinya kerja atau melakukan sesuatu buat dirinya," terang Anna.
5. Pergaulan terbatasKebucinan, tanpa disadari akan membuat lingkaran perkawanan Anda yang sudah mengecil kian menyempit lagi. Ini karena waktu Anda sepenuhnya tercurah untuk si dia. Dan biasanya Anda merasa semua seolah baik-baik saja, tapi lambat laun sesungguh
Saat hubungan Anda kandas, barulah tersadar bahwa ada orang-orang lain di sekitar Anda. Mereka yang tak Anda lihat itu boleh jadi sahabat, anggota keluarga atau rekan di tempat bekerja.
[Gambas:Video CNN] (nma/nma)