Ondel-ondel, Boneka Tolak Bala yang Kini Lebih Sering Ngamen

CNN Indonesia
Senin, 17 Feb 2020 12:11 WIB
Eksistensi ondel-ondel lebih dari sekadar boneka Betawi yang digunakan untuk mengamen di pinggir jalan.
Pengamen ondel-ondel di kawasan Jalan Sabang, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengenai pemberantasan ondel-ondel sebagai media mengamen yang kadang menjurus mengemis tersiar sejak pekan lalu.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta merevisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Perda itu diketahui berisi tentang upaya melindungi dan melestarikan budaya Betawi di Ibu Kota, salah satunya ondel-ondel.

Pemprov DKI Jakarta melalui Sekretaris Daerah Saefullah berpendapat bahwa ondel-ondel harus dihadirkan di tempat acara yang bermakna dan dinikmati secara hikmat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih melakukan pembinaan, pelarangan ini justru dikhawatirkan tidak menyelesaikan masalah utama yaitu budaya Betawi yang kian hari semakin terkikis.

Ada banyak versi mengenai sejarah ondel-ondel yang bisa dibaca. Dikutip dari situs Kemdikbud, ondel-ondel awalnya dijadikan boneka penolak bala berbentuk pria dan wanita berukuran besar.

Ondel-ondel lelaki dibuat berwarna merah, yang melambangkan semangat dan keberanian. Ondel-ondel perempuan berwarna putih, yang menandakan kebaikan dan kesucian.

Pertunjukan rakyat Betawi ini sebenarnya menyimbolkan leluhur yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Acara ngarak ondel-ondel biasanya diiringi kesenian Betawi lainnya, seperti musik tanjidor, musik rebana, gendang pencak, dan gambang kromong.

Kampung Ondel-ondel berada di Jalan Kembang Pacar, Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat.

Sentra kerajinan ondel-ondel di sini disebut sudah ada sejak tahun 1980-an dan terbagi dalam sanggar-sanggar kecil. Awalnya ondel-ondel disebut barongan.

Salah satu tulisan menyebut bahwa kehadiran ondel-ondel tak lepas dari akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi. Orang Tionghoa punya barongsai, orang Betawi punya barongan.

Saat melintas di sini, pengunjung bisa melihat banyak ondel-ondel yang. berdiri di sepanjang jalan.

Selain membuat ondel-ondel ukuran besar, pengrajin di Kampung Ondel-ondel ini juga membuat ondel-ondel ukuran mini untuk pajangan.

Kepopuleran ondel-ondel semakin menjadi setelah almarhum Benyamin Sueb merilis lagu berjudul Ondel-ondel.

Pemprov DKI Jakarta juga setiap tahunnya rutin menggelar Festival Ondel-ondel di Ancol maupun TMII.

[Gambas:Video CNN]

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER