Jakarta, CNN Indonesia --
(Artikel ini mengalami pembaruan pada Senin 23 Maret 2020)India adalah negara terpadat kedua di dunia setelah China, tempat virus pertama kali muncul tahun lalu.
Pada Minggu (23/3), pemerintah India mengumumkan penguncian negara (
lockdown) demi mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang tinggal di 75 distrik di seluruh negeri, termasuk di kota-kota besar seperti ibukota New Delhi, Mumbai, Bangalore, Chennai, Hyderabad, dan Kolkata dilarang keluar rumah hingga 31 Maret 2020.
Di New Delhi, transportasi umum, termasuk metro dan becak, telah ditangguhkan. Semua toko, pabrik, tempat ibadah dan kantor telah ditutup.
Perjalanan antarnegara telah berhenti dan perbatasan juga telah ditutup.
Perjalanan keluar rumah hanya untuk keadaan darurat, seperti ke toko kelontong, rumah sakit, apotek, pompa bensin, kantor pos, pusat telekomunikasi, atau urusan mengantar makanan.
Pekan lalu, India telah menangguhkan semua pengajuan visa turis hingga 15 April 2020 dan mengatakan akan mengkarantina para pelancong yang datang dari tujuh negara yang terpapar wabah virus corona sebagai upaya antisipasi penyebaran di India.
Visa diplomatik dan visa untuk organisasi internasional, pekerjaan dan proyek dikecualikan.
Semua pelancong, termasuk warga negara India, "yang datang dari atau telah mengunjungi China, Italia, Iran, Republik Korea, Prancis, Spanyol dan Jerman setelah 15 Februari 2020 akan dikarantina untuk jangka waktu minimum 14 hari," bunyi pernyataan tersebut.
Pendatang yang berencana melakukan perjalanan ke India "dengan alasan kuat" dapat menghubungi kedutaan besar India terdekat, bunyi pernyataan itu.
Secara terpisah, Biro Imigrasi India mengatakan bahwa semua visa dan e-visa diberikan kepada warga negara Prancis, Jerman dan Spanyol sebelum hari Rabu (11/3) "dan yang belum memasuki India ditangguhkan dengan segera."
Warga negara Italia, Iran, Korea Selatan dan Jepang yang memiliki visa yang dikeluarkan sebelum 3 Maret 2020 "yang belum memasuki India tetap ditangguhkan."
Visa yang diberikan kepada warga negara China sebelum 5 Februari juga tetap ditangguhkan, bunyi pernyataan itu.
Pendatang yang sudah berada di India dengan visa yang berlaku tidak terpengaruh oleh aturan baru ini.
Setelah pengumuman visa, maskapai nasional Air India mengatakan untuk sementara menangguhkan layanan penerbangan ke Roma, Milan dan Seoul, Press Trust of India melaporkan.
Taj mahal ditutupIndia menutup ikon Taj Mahal kepada pengunjung mulai Selasa (17/3) sebagai antisipasi penyebaran wabah virus corona COVID-19, kata Kementerian Pariwisata, Senin (16/3).
Sebagian besar sekolah dan fasilitas hiburan, termasuk bioskop, telah ditutup di India, negara terpadat kedua di dunia dengan 1,3 miliar jiwa.
"Semua museum telah diarahkan untuk ditutup hingga 31 Maret 2020," Menteri Pariwisata Prahlad Patel.
India juga telah menangguhkan penerbitan visa kunjungan, sekaligus melarang penumpang penerbangan dari Uni Eropa, Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, Turki dan Inggris mulai hari Rabu (18/3).
Wisatawan yang datang atau transit melalui Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, dan Kuwait diharuskan menjalani karantina 14 hari ketika mereka tiba di India.
Kedatangan dari China, Italia, Iran, Korea Selatan, Prancis, Spanyol dan Jerman sudah dikenakan pembatasan serupa, sementara sebagian besar titik perbatasan dengan negara tetangga Bangladesh dan Myanmar telah ditutup.
Di tengah kekhawatiran akan wabah virus corona, cuitan dari seorang netizen asal India yang menggemari wisata ikut viral.
Dalam cuitannya, ia mengatakan kalau masih banyak kawasan di India yang bisa dikunjungi di saat wabah virus mematikan itu berpusat di New Delhi.
Informasi terkait virus corona di India bisa diketahui melalui:
KBRI di India:
https://kemlu.go.id/newdelhi/enVisa India:
https://indianvisaonline.gov.in/evisa/tvoa.html
[Gambas:Video CNN]
(ard)