Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah
virus corona jenis baru atau
SARS CoV-2 dapat menyerang siapa saja mulai dari
anak-anak hingga
lanjut usia. Namun kasus virus
Covid-19 yang ditemukan pada anak-anak relatif ringan dan tidak mematikan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan virus corona pada anak memiliki penularan yang kecil sehingga orang tua tak perlu khawatir berlebihan.
"Pada anak-anak angka penularan lebih rendah dan keparahan penyakitnya lebih ringan," terang perwakilan IDAI dokter spesialis anak Darmawan Budi S dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmawan menjelaskan, virus corona yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan berbeda dengan gangguan pernapasan lain yang terjadi pada anak. Biasanya, anak-anak yang masih memiliki kekebalan tubuh yang rendah akan lebih mudah tertular, menularkan penyakit, dan memiliki gejala yang parah.
Namun pada virus corona, anak-anak yang tertular relatif sedikit dan gejalanya pun ringan.
"Bisanya penyakit pernapasan itu berat pada anak-anak dan orang tua. Tetapi, kajian sementara di China angka penularan pada anak di bawah 10 tahun sangat kecil," ucap Darmawan.
Berdasarkan data global, corona pada anak 0-9 tahun tercatat terjadi pada sedikit kasus dengan tidak menyebabkan kematian atau mortalitas.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Persentase kematian perlahan meningkat pada usia yang lebih tua dengan tingkat kematian sebagai berikut:
0-9 tahun tidak ada kematian
10-19 tahun 0,2 persen
20-29 tahun 0,2 persen
30-29 tahun 0,2 persen
40-49 tahun 0,4 persen
50-59 tahun 1,3 persen
60-69 tahun 3,6 persen
50-59 tahun 8,0 persen
80+ tahun 14,8 persen
Data sementara hingga Kamis (5/3) ada 95.748 kasus positif corona, sebanyak 3.286 jiwa di antaranya meninggal dan 53.400 orang berhasil sembuh. Kendati penularan dan angka kematian anak tergolong rendah, orang tua tetap harus mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga daya tahan tubuh anak dengan asupan makanan bergizi.
[Gambas:Video CNN] (ptj/nma)