Jakarta, CNN Indonesia -- Gedung-gedung pencakar langit di pusat
Jakarta jadi pemandangan saat tengah menunggu
steak dari New York, seolah-olah sedang berada di kota berjuluk The Big Apple itu.
Jakarta baru saja kedatangan
steak dari Manhattan, New York, Amerika Serikat. Restoran bernama Wolfgang's Steakhouse ini diklaim sebagai 1 dari 10
steakhouse terbaik di New York.
Wolfgang Zwiener yang telah bekerja lebih dari 40 tahun di restoran
steak terkenal di New York memberanikan diri membuka
steakhouse sendiri pada 2004 lalu. Dia membuka Wolfgang's Steakhouse di Park Avenue, Manhattan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini,
steakhouse yang dirintisnya sudah melanglang buana hingga Asia seperti Jepang, China, Korea Selatan, Filipina, dan yang terbaru di Indonesia.
Restoran di Indonesia berbeda dengan 24 Wolfgang's Steakhouse lainnya. Restoran yang terletak Mall Elysee, SCBD ini menjadi satu-satunya Wolfgang's Steakhouse di dunia yang memiliki bar di area
rooftop gedung.
Tak hanya itu, Indonesia juga jadi satu-satunya gerai yang menyajikan
steak halal. Indonesia dipilih karena perkembangan kuliner dan tingkat peminat
steak yang semakin tinggi.
 Ilustrasi. Sajian Beverly ills Chopped Salad sebagai menu pembuka di Wolfgang's Steakhouse, Jakarta. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Sebelum masuk ke sajian utama, orang Amerika biasa menyantap
steak dengan diawali makanan pembuka seperti sup, salad, atau bahkan
seafood.
Sajian pembuka kali ini adalah Beverly Hills Chopped Salad yang terdiri dari potongan wortel, kacang polong, jagung, tomat, timun, alpukat, selada, dan keju feta. Rasa segar dan sedikit asam dari keju bakal menyegarkan mulut.
Tak lama menunggu, suara minyak mendidih menarik perhatian saya. Sebuah piring besar berisi tenderloin
fillet dan New York
strip beserta minyak dan cairan alami dari daging pun tersaji di hadapan dengan menggugah selera. Ini merupakan menu
porterhouse untuk dua orang seharga Rp1,8 juta.
Daging sapi USDA ini diimpor langsung dari Negeri Paman Sam. Yang membedakannya dengan banyak
steak lain adalah daging yang diproses dengan konsep
dry-aging. Konsep mengeringkan daging hingga 28 hari ini bertujuan untuk memecah jaringan ikat daging sebelum proses pemanggangan.
"Proses ini memanfaatkan enzim di dalam daging untuk menciptakan daging yang lembut melalui udara dan kelembapan yang dikontrol," ujar Peter Zwiener yang meneruskan usaha ayahnya, saat grand opening Wolfgang's Steakhouse, beberapa waktu lalu.
Tak ada bumbu yang digunakan selain sedikit garam saat memasak daging hingga
medium rare, tingkat kematangan
steak yang direkomendasikan. Ini bertujuan untuk menciptakan rasa asli dari daging sapi. Saus tambahan bisa diminta untuk menambah rasa.
Namun, rasa dari daging saja sebenarnya sudah nikmat. Proses
dry-aging membuat cairan di dalam daging keluar sehingga menghasilkan cita rasa yang sangat
juicy. Daging yang gurih dan empuk dapat dengan mudah dipotong dan dikunyah.
Jika ingin menikmati daging yang lebih berlemak, menu
rib eye steak bisa jadi pilihan. Daging
rib eye hadir dengan tekstur yang lebih kenyal dan membutuhkan kunyahan ekstra untuk memecah daging.
Steak ala New York ini dapat dinikmati dengan makanan pelengkap seperti olahan kentang dan sayuran.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)