Demam Berdarah Bukan Cuma Soal Trombosit

CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2020 16:58 WIB
Saat menderita demam berdarah, kebanyakan orang hanya berpikir soal trombosit, padahal ada hal lain yang harus diperhatikan.
Saat menderita demam berdarah, kebanyakan orang hanya berpikir soal trombosit, padahal ada hal lain yang harus diperhatikan. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain virus corona, Indonesia juga menghadapi kasus demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah wilayah. Total dari sebanyak 17.820 kasus, sebanyak 104 orang di antaranya meninggal.

Ari Sejati, dokter spesialis penyakit dalam di MRCCC Siloam Semanggi dan RS Atma Jaya menuturkan demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue. Virus ini dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Secara umum, demam berdarah bisa dibagi ke dalam tiga fase.

"Fase pertama biasanya demam, itu hari-hari pertama. Selanjutnya fase kritis saat pada pasien terjadi kebocoran di pembuluh darah. Cairan pembuluh darah masuk ke organ, ke paru, rongga perut dan organ lain. Kematian banyak terjadi di fase ini, biasanya hari ketiga hingga ketujuh. Ketiga fase penyembuhan," jelas Ari pada CNNIndonesia.com melalui pesan suara, Rabu (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubungi secara terpisah, Sukamto, dokter spesialis penyakit dalam di RS Universitas Indonesia menjelaskan demam di hari awal merupakan respons dari infeksi virus. Suhu tubuh melonjak di atas 37 derajat Celcius. Namun pada DBD biasanya suhunya bisa lebih tinggi.


Di samping itu, sebagai respons infeksi tubuh pun membentuk sistem kekebalan tubuh. Sukamto menyebut infeksi demam berdarah membuat semacam kekacauan pada tubuh. Sumsum tulang belakang menurunkan produksinya sehingga produksi trombosit pun menurun.

"Orang kan sering tanya, 'Trombositnya berapa Dok?', orang takut kalau trombositnya turun. Sebenarnya bukan itu yang utama. Yang utama itu pada orang yang terinfeksi, terjadi peningkatan permeabilitas, bocor pembuluh darahnya sehingga cairan merembes keluar," jelasnya.

Dia melanjutkan hal lain yang harus diperhatikan dari demam berdarah adalah soal hematokrit. Hematokrit adalah kadar sel darah merah dalam darah. Saat hematokrit naik dari jumlah normal, hemoglobin (Hb/sel darah merah) naik, darah jadi kental, dan tubuh mengalami dehidrasi. Kadar hematokrit tinggi juga jadi penentu diagnosis demam berdarah atau tidak.

Meski jumlah trombosit mulai normal, kadang pasien masih belum diperbolehkan pulang karena kadar hematokrit belum normal. Di saat seperti ini, pasien akan diinfus untuk menambah jumlah cairan dalam tubuh. Selain itu pasien diminta banyak minum air putih.


"Pasien akan terus dipantau, kalau hematokrit tinggi, maka dokter lebih ketat dalam pemeriksaan darah. Jadi demam berdarah bisa kita cek apakah trombosit turun hingga di bawah 100ribu dan atau ada kenaikan hematokrit," imbuhnya. (els/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER