Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Belanda pada hari Minggu (15/3) memerintahkan penutupan semua sekolah, bar, restoran, tempat hiburan malam, dan kafe ganja dalam upaya untuk memerangi penyebaran virus corona COVID-19.
Antrean panjang terlihat di "kedai kopi" tempat ganja dijual setelah pengumuman tersebut, yang mengikuti tekanan pada pemerintah untuk mengikuti jejak negara-negara Eropa lainnya.
"Mulai besok, 16 Maret hingga 6 April, tiga minggu mendatang, sekolah dan pusat penitipan anak akan ditutup kecuali untuk anak-anak yang orangtuanya dalam pekerjaan vital," kata Menteri Pendidikan Arie Slob, seperti yang dikutip dari AFP pada Senin (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua restoran dan bar tutup mulai pukul 18.00 hari ini serta klub olahraga, sauna, klub seks dan kedai kopi (kafe ganja)," tambah Menteri Kesehatan Bruno Bruins.
Banyak sekolah telah mengambil langkah-langkah untuk menerapkan pendidikan jarak jauh melalui internet, kata penyiar publik NOS.
Pengumuman itu muncul ketika jumlah kematian resmi dari penyakit COVID-19 meningkat menjadi 20 dengan 1.135 infeksi di Belanda, dan tekanan politik dibangun atas otoritas Belanda untuk mengikuti aturan yang sama dengan negara tetangga Belgia.
Laporan media Belanda mengatakan pada hari Minggu bahwa bar dan restoran - terutama yang dekat dengan perbatasan selatan - ramai oleh pengunjung Belgia.
Semua sekolah dan restoran telah ditutup di tetangga selatan Belanda sejak Kamis (12/3).
Leopold Lippens, walikota kota Knokke, Belgia, yang dekat dengan perbatasan meminta warga Belgia untuk tetap di rumah dan tidak melakukan perjalanan ke Belanda, demikian laporan tabloid De Telegraaf.
"Jika Anda mengunjungi Belanda, Anda berpeluang membawa virus kembali ke Belgia," katanya kepada surat kabar itu.
"Dengan begitu kita tidak akan pernah bisa mengendalikan virus ini."
[Gambas:Video CNN] (afp/ard)