Mengenal 7 Tahap Gaslighting, Kekerasan dalam Hubungan

CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2020 13:10 WIB
Hubungan gaslighting menjadi bentuk manipulasi dan pencucian otak yang dilakukan seseorang untuk membuat pasangan meragukan dirinya sendiri.
Ilustrasi. Hubungan gaslighting menjadi bentuk manipulasi dan pencucian otak yang dilakukan seseorang untuk membuat pasangan meragukan dirinya sendiri. (Istockphoto/ Nd3000)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gaya hubungan gaslighting viral di media sosial beberapa waktu terakhir. Gaslighting merupakan bentuk kekerasan dalam hubungan yang menyerang emosi dan mental. Terdapat tujuh tahapan dalam hubungan gaslighting.

Istilah gaslighting pertama kali muncul pada film Gaslight yang rilis pada 1944. Film ini berkisah tentang kekerasan yang dilakukan suami terhadap istrinya.

Dikutip dari situs Psychology Today, gaslighting adalah bentuk manipulasi dan pencucian otak yang dilakukan oleh seseorang untuk membuat korban meragukan dirinya sendiri. Pada akhirnya, korban merasa kehilangan persepsi, identitas, dan harga dirinya. Gaslighting merusak mental korban tanpa disadari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya dalam hubungan romantis seperti pacaran dan pernikahan, gaslighting juga bisa terjadi dalam hubungan personal di tempat kerja, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Berikut 7 tahap hubungan gaslighting, berdasarkan buku How to Success Hand Gaslighters & Stip Psychological Bullying karya Preston Ni.

1. Berbohong
Orang yang melakukan gaslighting biasanya memulai dengan berbohong. Mereka kerap menceritakan ada sesuatu yang salah tentang diri Anda. Sering kali kebohongan itu hanya masalah sederhana yang kerap dibesar-besarkan. Misalnya, perkara tidak menelepon atau memberi kabar.

2. Diulangi terus menerus
Kebohongan dan kepalsuan itu diulangi secara terus menerus untuk menyerang, mengendalikan pembicaraan, dan mendominasi hubungan.

Ilustrasi. Istilah hubungan gaslighting muncul pertama kali pada film Gaslight yang dirilis pada 1944 silam. (Takmeomeo/Pixabay)

3. Menyerang saat dilawan
Saat korban mencoba untuk melawan kebohongan atau cerita yang diberikan, pelaku justru meningkatkan dan melebih-lebihkan cerita tersebut sehingga membuat korban semakin tersudut.

Pelaku bakal menyangkal semua bukti yang diberikan oleh korban, menyalahkan korban, dan membuat korban ragu dan kebingungan.

4. Melemahkan korban
Pelaku bakal terus bersikap ofensif atau menyerang korban hingga melemahkan korban. Korban akan merasa putus asa, pesimistis, takut, dan lemah. Korban mulai mempertanyakan persepsi dan dirinya sendiri.

5. Ketergantungan
Pada tahap ini, korban akan merasakan ketergantungan emosional atau psikologis yang berlebihan pada pasangan. Pelaku akan menimbulkan rasa tidak aman, tapi kemudian dapat menenangkan untuk mengambil hati korban.

6. Harapan palsu
Sebagai taktik manipulatif, pelaku akan memperlakukan korban dengan kelembutan dan kebaikan. Mereka juga sering mengaku menyesal atas perbuatannya. Tujuannya adalah untuk membuat korban terus memberi kesempatan.

7. Mendominasi dan mengontrol hubungan
Pada tahap yang ekstrem, pelaku gaslighting yang patologis ingin mengendalikan, mendominasi, dan mengambil keuntungan dari pasangan dalam sebuah hubungan.

Mereka terus-terusan menebar kebohongan yang membuat pasangan merasa salah sehingga dapat mengeksploitasi korban.

Waspada dengan hubungan gaslighting karena dapat merusak kesehatan mental. Jika menemukan tanda-tanda hubungan gaslighting, segera tinggalkan pasangan atau hubungi ahli seperti psikolog untuk meminta bantuan.

[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER