Jamu, Obat Kuat Tenaga Medis Semarang Hadapi Corona

CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2020 20:38 WIB
Di tengah menghadapi pandemi corona, Pemerintah Kota Semarang membagikan jamu untuk tenaga medis dan warga kelompok ekonomi rentan.
Ilustrasi: Rempah untuk bahan jamu. Di tengah menghadapi pandemi corona, Pemerintah Kota Semarang membagikan jamu untuk tenaga medis dan warga kelompok ekonomi rentan. (Foto: Taken/Pixabay)
Semarang, CNN Indonesia -- Para tenaga medis di Kota Semarang mulai Rabu (26/3) hari ini, mendapatkan bantuan jamu dari Pemerintah Kota. Jamu yang terdiri atas campuran rempah seperti jahe, temulawak, kunyit, sereh, kayu manis dan gula batu ini dimaksudkan sebagai penambah stamina selama menjalankan tugas di tengah wabah virus corona.

Sari rempah itu dibagikan dalam bentuk kering dan dikemas dalam plastik. Pada bungkusnya, dijelaskan pula takaran dan cara penyajian.

"Kami di sini juga harus memperhatikan para tenaga medis kami yang masih setia mengabdi bertugas di tengah wabah corona. Mereka kami bagikan jamu corona dari bahan rempah untuk menambah stamina dan kesehatannya, karena mereka kontak dengan banyak orang sakit dan rentan tertular oleh covid-19", ujar Ketua Gugus Tugas Antisipasi Penyebaran Covid-19 Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Posko Pemkot Semarang, Kamis (26/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamu tersebut merupakan buatan para pelaku UMKM di bawah binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang. Menurut Hevearita, pembagian jamu bukan hanya untuk tenaga medis melainkan juga sejumlah warga kelompok ekonomi rentan.

Jamu untuk Tenaga Medis dan Warga Semarang di Tengah Covid-19Foto: CNN Indonesia/Damar


Ia menjelaskan, pemberian jamu dilakukan melalui Puskesmas di setiap kecamatan juga berdasar pada data warga tak mampu di masing-masing kelurahan. Perwakilan Puskesmas dan Kelurahan bisa mengambil jamu di Posko Covid-19 di Jalan Pemuda, Semarang.

"Mekanismenya lewat Puskesmas di tiap Kecamatan dan Kantor Kelurahan. Yang tenaga medis lewat Puskesmas, yang warga tak mampu lewat Kelurahan," Ita menambahkan.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi turut menyinggung soal kian bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kota Semarang. Ia pun berharap warga mematuhi imbauan pemerintah untuk berdiam di rumah, menghindari membuat kegiatan yang mendatangkan massa atau ikut dalam kerumunan, menjaga kesehatan serta, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya dengan rajin mencuci tangan.


"Ini kami prihatin sekali, jumlahnya terus bertambah. Sekarang ini, yang positif ada 17 orang, yang PDP 105 dan yang ODP 695," tutur Hendrar Prihadi.

"Jadi kepada warga masyarakat, tolong patuhi imbauan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran corona," sambung dia lagi.

Untuk menghadapi terus bertambahnya pasien positif dan PDP, Pemkot Semarang mulai melakukan rapid test dan membangun tempat isolasi di rumah dinas Wali Kota dan kantor Diklat dengan daya tampung 200 pasien.

[Gambas:Video CNN]

(dmr/nma)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER