Ahli Prediksi Faktor Gen Pengaruhi Keparahan Covid-19

CNN Indonesia
Minggu, 05 Apr 2020 15:05 WIB
Pada kasus Covid-19, studi mendapati gen dapat memerintahkan sel membangun reseptop ACE2 yang jadi pintu masuk virus corona ke dalam tubuh.
Ilustrasi. Pada kasus Covid-19, studi mendapati gen dapat memerintahkan sel membangun reseptop ACE2 yang jadi pintu masuk virus corona ke dalam tubuh.(IStockphoto/ Metamorworks)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian pasien infeksi virus corona (Covid-19) memiliki gejala yang ringan dan sebagian lain punya gejala yang parah. Para ahli memperkirakan, gen memiliki peranan penting memengaruhi tingkat keparahan Covid-19.

Para ahli kini tengah melakukan penelitian untuk menguji hipotesis tersebut. Peneliti bakal menganalisis dan membandingkan DNA pasien Covid-19 tanpa gejala, gejala ringan, dan gejala parah.

Peneliti menjelaskan, setiap gen di dalam tubuh dapat merespons keberadaan virus dengan cara yang berbeda. Pada kasus Covid-19, studi mendapati gen dapat memerintahkan sel membangun reseptor ACE2 yang menjadi pintu masuk virus corona di dalam tubuh. Gen juga berpengaruh pada pembentukan kekebalan tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya berpendapat bahwa perbedaan genetik adalah faktor kunci kerentanan [seseorang] terhadap pneumonia akut yang parah," kata ahli genetik dari University of Siena, Alessandra Renieri kepada Live Science.

Renieri dan beberapa ahli lainnya saat ini sedang mengumpulkan data genetik pasien Covid-19. Proyek ini dinamai Covid-19 Host Genetics Initiative. Renieri berecana mengumpulkan DNA pasien dari 11 rumah sakit di Italia.

Selain Italia, sejumlah negara lainnya ikut berpartisipasi agar penelitian ini memiliki hasil yang akurat.

Peneliti pediatri dari Rockefeller University, Jean-Laurent Casanova juga mengumpulkan DNA pasien di New York, Amerika Serikat. Casanova ingin membuktikan bahwa gen memengaruhi kerentanan orang pada virus corona.

UK Biobank juga ikut mengumpulkan data pasien COVID-19 di Inggris, sedangkan deCode Genetics mengumpulkan DNA pasien di Islandia. Penelitian ini diperkirakan akan membuahkan hasil hingga beberapa pekan ke depan.

[Gambas:Video CNN]

(ptj/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER