'Kebun Surga' di Libanon Juga Terapkan Lockdown Corona

CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2020 12:27 WIB
Lebanese town of Bcharre
Kota Bcharre di Libanon. (Istockphoto/Erich Karnberger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bcharre, salah satu kota yang menjadi destinasi wisata populer di Libanon telah dikunci (lockdown) demi mengurangi penularan virus corona COVID-19.

Ruas-ruas jalan yang dulu dipenuhi turis kini telah ditinggalkan.

Setelah puluhan kasus virus corona ditemukan di daerah itu, ratusan penduduk kota dijadwalkan untuk tes dalam beberapa hari mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Bcharre tampak seperti kota hantu, dengan sebagian besar orang memilih untuk tetap di dalam dan sebagian besar toko tutup.

Ada beberapa toko yang tetap buka demi melayani kebutuhan warga.

"Saya kemarin ke supermarket, mereka hanya mengizinkan orang masuk satu per satu," kata salah satu warga, Ghinwa Fakhry.

Mobil diparkir di kedua sisi jalan perbelanjaan utama kota tetapi tidak ada orang yang terlihat.

Untuk mencegah penyebaran virus, pintu masuk kota ditutup untuk masuk dan keluar.

Pasukan keamanan Libanon mengatur titik pemeriksaan di pintu masuk Bcharre.

"Sudah 100% (Bcharre) diisolasi," kata warga lainnya, Nidal Geagea.

Dia menambahkan bahwa penduduk Bcharre sangat berkomitmen untuk tinggal di dalam rumah dan mengamati karantina.

Menteri Kesehatan Lebanon telah mengunjungi kota dan rumah sakit di sana.

Sekitar 800 tes Reaksi Rantai Polimerase, yang dikenal sebagai PCR, dijadwalkan akan dilakukan di Bcharre.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikeras bahwa pengujian massal sangat penting dalam memerangi virus.

Keputusan mengakhiri atau melanjutkan lockdown di Bcharre akan dipertimbangkan sesuai hasil tes PCR.

Hingga saat ini, kota dengan pemandangan gunung-gunung salju yang dikelilingi pepohonan cedar itu masih diisolasi dari dunia luar.

Di seluruh Libanon, terdapat 630 kasus virus corona dan 20 kematian.

Bagi kebanyakan orang, virus corona hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk.

Bagi sebagian orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia.

Sebagian besar orang telah pulih dari virus corona.

Menurut WHO, orang dengan gejala ringan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu, sementara mereka yang sakit parah mungkin membutuhkan tiga hingga enam minggu untuk pulih.

Kebun surga

Sebelum ditutup akibat virus corona, Bcharre merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Libanon.

Turis bisa berjalan-jalan di tengah Hutan Pohon Cedar yang merupakan habitat Pohon Cedar tertua di Libanon.

Pohon Cedar disebut sebagai pohon yang dicipta lalu ditanam sendiri oleh Tuhan, karena kaya akan keindahan dan fungsi. Hutan Pohon Cedar di sini bahkan disebut sebagai kebun surga.

Pohon ini memiliki kayu yang kuat - lebih dari Pohon Oak, dan daun yang berkhasiat sebagai obat. Saat dilalui, pohon ini pasti mengeluarkan wewangian yang harum.

'Kebun Surga' di Libanon Juga Terapkan Lockdown CoronaHutan Pohon Cedar di Bcharre, Libanon. (iStockphoto/axel2001)

Setelah dari sana, silakan lanjutkan perjalanan ke Lembah Qadisha yang bersejarah dan berpemandangan indah.

Di Lembah Qadisha ada biara Deir Qozhaya berada di ketinggian 950 mdpl.

Tak berada jauh dari sana ada biara Deir Mar Elisha.

Lembah Qadisha juga menyimpan objek wisata alam, yakni Gua Qadisha.

Di sini ada sumber mata air murni yang alirannya digunakan untuk konsumsi penduduk Libanon sampai menjadi tenaga pembangkit listrik di Tripoli.

Jangan lupa juga mampir ke Museum Khalil Gibran. Tak cuma puisi, di sini turis bisa menikmati karya seni lukisan miliknya.

(ap news/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER