Ayam Betutu, Sajian Ritual hingga Jadi Hidangan Ikonik Bali

CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 17:28 WIB
Ayam Betutu Khas Gilimanuk, the Balinese braised chicken dish with spices from Gilimanuk region. The chicken dish is accompanied with local side dish of Plecing Kangkung (water spinach with red chili paste), excluded in this image, and condiments of Fried Peanuts and Sambal Matah (shallot and lemongrass salsa). All the dishes are arranged on a wooden table lined with banana leaves. The table is decorated with frangipani flowers and fresh chili peppers and limes.
Kata 'betutu' berasal dari kata 'tunu' yang berarti bakar dan kata 'be' yang berarti daging. Secara harfiah, betutu artinya daging yang dibakar. ( iStockphoto/MielPhotos2008)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bertandang ke Bali Anda tak mungkin melewatkan masakan satu ini yakni ayam betutu. Sebenarnya tak hanya ayam, bebek pun bisa dimasak jadi betutu. Tak hanya terkenal di Bali, menu ini pun sudah melanglang buana ke berbagai daerah di Indonesia. Ayam betutu pun jadi menu wajib wisatawan saat berkunjung ke Bali.

Kata 'betutu' berasal dari kata 'tunu' yang berarti bakar dan kata 'be' yang berarti daging. Secara harfiah, betutu artinya daging yang dibakar. Ayam atau bebek utuh dilumuri dengan bumbu khas Bali yang disebut dengan base genep.

Bumbu umumnya terdiri dari, bawang merah, terasi, cabai rawit, daun limau, daun salam, minyak kelapa, kunyit, lengkuas, jahe, serai, gula merah, kencur, kemiri, dan bawang putih. Selain itu juga terdapat bumbu wewangenan seperti, merica hitam, cengkih, merica putih, tabia bun, ketumbar, kemiri, pala, kemenyan, jangu, bangle, dan kulit jeruk purut.  Bumbu pun dimasukkan ke dalam rongga abdomen ayam atau bebek. Setelah dilumuri, daging pun siap dibakar atau direbus hingga wangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiap daerah atau kabupaten di Bali memiliki gaya masak sendiri. Namun yang terkenal adalah ayam betutu dari Gilimanuk. Fadly Rahman, sejarahwan dengan pengutamaan studi sejarah makanan, berkata ayam betutu sebetulnya sangat lekat dengan wilayah Gianyar, Ubud. Kemudian berkembang ke Gilimanuk dan sudah jadi ikon kuliner khas Bali.


Fadly menyebut ayam betutu awalnya hanya berlaku di praktik ritual atau upacara adat. Ayam betutu memang disajikan di rangkaian upacara odalan, otonan maupun perkawinan. Namun kini hidangan ini sudah bertengger di meja-meja warung makan hingga restoran.

Dia menilai, ayam betutu sangat mampu beradaptasi dan bersaing dengan kuliner kekinian. Ini juga berkat kemasan dan penyesuaian dengan kebutuhan.


"Secara tradisional, daging ayam atau bebek dilapisi daun pinang, disekam di dalam tanah, (di atasnya diberi batu) panas, 8-10 jam. Seiring perkembangan zaman, sebagian tidak memakai teknik tradisional. Sekarang ada alat presto yang bisa memproses kematangan daging hanya 5 jam," jelas Fadly dalam video unggahan Televisi Edukasi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Akan tetapi, tak jarang yang masih mempertahankan teknik tradisional. Menurutnya, perpaduan teknik asli dan bumbu khas yang masih dipertahankan jadi ciri eksotisme tersendiri. (els/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER